Liputan6.com, Jakarta Virus covid-19 varian omicron disinyalir masuk ke wilayah Jawa Timur. Seorang remaja asal Kabupaten Lamongan Jawa Timur dinyatakan positif covid-19 varian omicron.
Diketahui, status positif omicron tersebut saat korban melakukan tes PCR sebelum operasi Hemoroid di salah satu rumah sakit. Remaja tersebut diketahui sudah empat tahun mengidap sakit hemoroid.
Setelah dinyatakan positif Covid-19 varian omicron, petugas langsung melakukan tindakan karantina kepada pasien. Pasien dikarantina selama 14 hari kedepan.
Advertisement
Baca Juga
sementara itu, petugas Satgas Covid-19 Lamongan langung melakukan testing dan tracing kepada orang yang dekat dengan korban. Mulai dari anggota keluarga hingga teman dekat korban.
"Kami langsung testing dan tracing sampai sekarang dan semakin massiv untuk mengetahui penularannya," ujar Ketua Tim Preventif dan Promotif Satas Covid-19 Lamongan, Taufik Hidayat, dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (23/1/2022).
Taufik mengatakan, hasil tracing dan testing sementara, belum ditemukan korban positif covid-19 omicron dari pasien sebelumnya. Bahkan, hasil tracing dan testing kepada orang yang sempat dekat dengan korban dinyatakan negatif.
Namun demikian, upaya melakukan tracing dan testing terus digencarkan Satgas Covid-19 Lamongan. Pemda setempat langsung melakukan penelitian terkait dugaan adanya transmisi lokal maupun luar negeri.
Saksikan video pilihan berikut ini
Taati Prokes
"Menurut pengakuan keluarga pasien, yang bersangkutan tidak punya riwayat perjalanan luar kota maupun luar negeri," ujar dia.
Taufik mengaku masih mendalami temuan kasus positif covid-19 varian omicron yang ada di Kabupaten Lamongan. Dia mengimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan protokol kesehatan.
Taufik mengaku akan menginformasikan perkembangan terbaru pasien covid-19 varian omicron yang sedang ditangani. Dia meminta masyarakat untuk perketat prokes dan wajib memakai masker selama melakukan aktifitas di luar rumah.
"Masih kami dalami dari mana pasien ini bisa tertular Covid-19 varian omicron," jelas Taufik.
Penulis; Devteo Mahardika Prakoso
Advertisement