Liputan6.com, Sidoarjo - Pada Minggu 30 Januari 2022, Desa Candinegoro di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur meraih penghargaan utama sebagai desa terbaik di ajang Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali (Sido Resik).
Dalam ajang tersebut, Desa Candinegoro menang setelah aksi PKK setempat membersihkan sungai atau kali di daerahnya. Namun aksi bersih-bersih itu juga butuh perjuangan panjang.
Kader PKK di Desa Candinegoro, Lailatif Syifa mengatakan program pembersihan sungai di Candinegero dimulai dari nol. Setidaknya ada 25 orang ibu-ibu di desa itu yang tergabung sebagai Tim Penggerak PKK yang menginisiasi gerakan bersih-bersih kali dalam waktu relatif singkat.
Advertisement
"Sejak pengumuman tanggal 5 Januari 2022 itu kami bergerak. Kami rangkul semua warga, juga ormas, termasuk Fatayat, Muslimat, juga IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)," katanya, Minggu (30/1/2022).
Meski demikian, di awal pergerakan, warga tak serta merta aktif dalam pembersihan sungai itu. Masih ada sikap acuh tak acuh dan kurang antusias.
Baca Juga
Sebab, kata perempuan yang akrab disapa Syifa itu, untuk mempercantik sungai dalam waktu singkat, memang diperlukan waktu yang cukup luang. Sementara, sebagian besar warga di Desa Candinegoro setiap harinya memang sibuk dengan aktivitas bekerja maupun aktivitas lain di luar desa.
Strateginya, di awal mereka menginisiasi revitalisasi sungai itu, para ibu-ibu PKK itu menargetkan yang penting sungai di sekitar Candi Dermo itu bersih dulu.
Warga yang setiap hari beraktivitas sebagai pelaku UMKM di sekitar tempat wisata Candi Dermo pun mulai ikut bergerak. Hingga akhirnya sungai terlihat bersih.
"Baru ketika sungai itu terlihat bersih, tidak ada sampah sama sekali, warga lainnya akhirnya sadar, ternyata enak ya, kalau sungai bersih, mereka akhirnya antusias ikut kerja bakti dan hampir setiap hari," ujarnya.
Mulai dari mengecat tanggul sungai dan jembatan, memasang banyak lampu di banyak tempat, menanam tanaman toga dan membangun taman, warga melakukannya bersama-sama dan sukarela.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Desa setempat, dengan dana bantuan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pengadaan sejumlah wahana wisata baru mereka lakukan. Mulai dari spot foto selfie, sampai pengadaan wahana wisata air berupaya perahu berbentuk bebek semakin melengkapi kecantikan sungai di sekitar Candi Dermo itu.
"Sekarang hampir setiap hari, bahkan setiap jam, ada saja pengunjung yang datang karena ingin tahu. Karena sungai kami jadi semakin cantik dan menarik," jelasnya.
Tak sampai di sana, inisiatif para ibu-ibu PKK di Desa Candinegoro justru meraih capaian yang paling penting. Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan sungai.
Syifa meyakinkan, sudah tidak ada lagi warga di desanya yang membuang sampah ke sungai. Dengan edukasi tambahan, mereka justru sadar memilah sampah organik dan non organik sejak dari rumah.
Â
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Kesadaran Warga
Kesadaran warga itu semakin terlihat ketika mereka menjadi semakin aktif menghalau warga dari luar yang kedapatan membuang sampah sembari berangkat bekerja ke sungai.
"Justru yang sekarang ini masih buang sampah ke sungai ini warga dari luar. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Akhirnya warga meneriaki orang itu. Ya, ini jadi tantangan kami juga," ujarnya.
Ibu-ibu PKK di Desa Candinegoro, juga sejumlah desa lainnya yang akhirnya berhasil meraih penghargaan di ajang Awarding Sido Resik di Alun-Alun Sidoarjo jadi contoh nyata.
Revitalisasi sungai yang tadinya kumuh, kotor, dan penuh sampah, sebenarnya sangat bisa dilakukan dalam waktu relatif singkat asalkan semua warga di desa setempat turut bergerak.
"Intinya persatuan dan kekompakan warga. Kalau tidak dilakukan bersama-sama, tidak mungkin kami bisa mempercantik sungai itu dalam waktu kurang dari tiga minggu," jelas Syifa.
Inilah tujuan utama Program Sido Resik yang diinginkan Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo dan Sa’adah Muhdlor Ali Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo.
Dengan kebersihan sungai itu juga, potensi-potensi bencana seperti banjir yang masih kerap terjadi di sejumlah desa di Sidoarjo ketika musim hujan datang bisa diminimalisir bersama.
Advertisement