Liputan6.com, Gresik - Sentra tenun Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik Jawa Timur berhasil mengirim produk kain tenun dan sarung tenun hingga pasar internasional.
Berbagai motif khas tenun dari Desa Wedani seperti songket gunung timbul, goyor, dan corak liris sangat diminati pasar luar negeri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika mengunjungi sentra kain tenun dan sarung tenun di Desa Wedani mengatakan Desa Wedani merupakan Desa Devisa yang ada di Jatim.
Advertisement
Desa Devisa merupakan salah satu program yang dipelopori Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan suatu wilayah.
Baca Juga
"Program Desa Devisa ini salah satunya memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor," katanya, Sabtu (5/2/2022).
Gubernur juga memuji semangat para pengrajin tenun di Desa Wedani ini dalam membangun sinergitas, inovasi, kreativitas dan jejaring yang luas. Baik jejaring dengan designer, bahan baku, maupun akses pasar yang luas.
"Mudah-mudahan pengalaman baik desa devisa Wedani ini bisa menjadi inspirasi dan referensi bagi daerah lainnya," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Turun Temurun
Ia menyampaikan bahwa tradisi menenun di Jawa Timur merupakan tradisi turun temurun yang harus terus dilestarikan. Di Desa Wedani ini sendiri sudah sampai generasi keempat.
Kemudian di beberapa daerah penghasil tenun lainnya di Jatim seperti di Larangan Lamongan dan Bandar Kidul Kediri adalah generasi ketiga.
"Tidak banyak yang tahu bahwa tradisi menenun di Jawa Timur sudah dari generasi ke generasi," jelasnya.
Kemudian untuk saat ini merupakan kesempatan untuk kembali meluaskan pengenalan sekaligus memasarkan seiring dengan suksesnya pemasaran batik Jawa Timur sebagai produk budaya dan kreatif berbagai daerah.
Advertisement