Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Malang Sutiaji memastikan akan kembali penerapkan pembelajaran secara daring akibat terjadinya lonjakan covid- 19. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tersebut dalam upaya memutus mata rantai penularan covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kasus aktif covid-19 di Kota Malang hingga 9 Februari 2022 lalu mencapai 1.328 kasus. Data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menyebutkan, wilayah Kota Malang ada 17.848 kasus konfirmasi positif COVID-19.
Dari total kasus konfirmasi tersebut sebanyak 15.385 orang dilaporkan telah sembuh, 1.135 orang dinyatakan meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Mulai Senin akan saya minta daring semua saya belum telepon ke Kemenag karena saya mohon untuk tsanawiyah juga begitu (daring)," kata Sutiaji dilansir Antara, Kamis (11/2/2022).
Sutiaji menjelaskan keputusan untuk pelaksanaan pembelajaran secara daring tersebut akan dilakukan pada jenjang pendidikan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dia mengatakan, keputusan PJJ tersebut dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Kota Malang khususnya lingkungan pendidikan. Sejumlah sekolah di Kota Malang dilaporkan adanya kasus penyebaran virus corona.
Berdasarkan informasi yang diterima dari epidemiolog, puncak penyebaran covid-19 diperkirakan terjadi pada Februari 2022 sehingga Pemerintah Kota Malang tidak ingin mengambil risiko dan memutuskan untuk menerapkan pembelajaran secara daring.
"Prediksi epidemiolog, puncak-puncaknya pada Februari, nanti diharapkan Maret sudah bisa kembali," ujarnya.
Namun, lanjutnya, Pemerintah Kota Malang belum memutuskan berapa lama pelaksanaan pembelajaran secara daring bagi satuan pendidikan tersebut. Hal itu dikarenakan penambahan kasus konfirmasi positif covid-19 saat ini masih fluktuatif.
"Saat ini fluktuasinya tinggi, contoh kemarin sampai 400 penambahan kasusnya," kata dia.