Liputan6.com, Jakarta Wayang topeng menjadi satu warisan seni pertunjukan yang masih mengakar dan letari di Malang Jawa Timur. Para seniman dan masyarakat setempat menyebutkan dengan Topeng Malangan.
Awalnya cerita dalam topeng wayangan bersifat sakral, memuat kisah religi cerita pewayangan India, seperti Ramayana dan Mahabarata. Tetapi sejak pemerintahan Raja Erlangga, kesenian topeng ini diubah menjadi kebudayaan biasa dan hanya sebagai seni tari saja.
Baca Juga
Bahkan topeng difungsikan pula sebagai pendukung fleksibilitas penari agar tak lagi menggunakan rias. Tari topeng Malang diketahui mulai muncul pada saat masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan tepatnya pada masa pemerintahan Raja Gajayana.
Advertisement
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut karakter masing-masing topeng Malang Jawa Timur:
Panji Asmoro Bangun
Merupakan tokoh protagonis yang mengatur naik turunnya konflik dalam suatu cerita. Warna hijau pada wajah melambangkan bahwa ia seorang yang baik hati. Sifat jujur, sabar, gesit dan perwira ditunjukkan oleh matanya yang berbentuk bulir padi.
Sedangkan dari bibirnya yang sedikit terbuka mengartikan bahwa ia lembut dan berbudi luhur. Titik emas diantara alisnya menunjukkan bahwa ia adalah keturunan dewa. Alisnya berbentuk nanggal sepisan, berhidung mancung, dan juga terdapat kumis.
Gunung Sari
Sahabat Raden Panji ini memiliki mata sipit, berkumis panjang. Warna wajahnya sama seperti Dewi Sekartaji yaitu putih yang melambangkan seorang yang baik hati dan suci.
Saksikan video pilihan berikut ini
Dewi Ragil Kuning
Karakter topeng ini merupakan adik dari Raden Panji ini bersifat aktif. Warna wajahnya yang kuning melambangkan kesenangan.
Klana Sewandana
merupakan tokoh antagonis yang menjadi musuh dari Raden Panji. Klana digambarkan sebagai sosok yang memiliki mata besar atau mata kedhelen, hidungnya berbentuk pagotan, mulutnya berbentuk jambe sinegar setangkep, jambang yang serupa ronce melati, serta jenggotnya yang brewok. Tokoh ini memiliki wajah berwarna merah yang berarti bahwa ia seorang pemarah dan juga pemberani.
Bapang
Topeng ini memiliki warna wajah merah, hidung panjang, dan mata yang besar. Warna wajah sahabat Klana Sewandana ini melambangkan sifat pemarah dan pemberani.
Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, budaya topeng ini muncul sekitar abad ke-8 Masehi sebagai sandiwara atau tontonan hiburan bagi Sang Raja dan rakyatnya. Disebutkan pula budaya ini sebagai hasil asimilasi antara budaya India dan Jawa-Kanjuruhan, pengaruh dari hubungan perdagangan ketika itu.
Ciri khas Topeng Malangan adalah pahatan karakter wajah seseorang pada kayu yang nampak lebih nyata, serta warna yang lebih beragam dibanding topeng dari daerah lainnya.
Advertisement