Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mengirim sedikitnya 20 sampel covid-19 ke laboratorium di Surabaya. Dari jumlah tersebut, sebagian besar hasil uji sampel sudah terlihat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat menyatakan, dari 20 sampel yang dikirim ke laboratorium, 17 diantaranya diduga kuat terinfeksi covid-19 varian omicron.
"Pengujian yang dilakukan di laboratorium Surabaya menggunakan metode S- gene target failure (SGTF). Dengan demikian sampel yang kami kirim itu 85 persen diduga kuat varian Omicron," katanya dilansir Antara, Rabu (16/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, Amir mengaku belum 100 persen dikatakan terpapar varian omicron meskipun hasil uji laboratorium menunjukkan ke arah sana. Menurut dia, untuk memastikan apakah sampel yang dikirim menunjukkan probable Omicron masih membutuhkan satu langkah pemeriksaan setelah SGTF.
Yakni pengujian lanjutan dengan metode whole genome sequencing (WGS). Namun, kata dia, hingga saat ini hasil uji WGS belum keluar.
"Kasus positif semakin menujukkan adanya penambahan," sebut dia.
Dia menyebutkan, terhitung per 15 Januari 2022, kasus aktif bertambah 172 orang. Sehingga, kata dia, saat ini total kasus positif covid-19 di Banyuwangi mencapai 1.171 kasus.
Ia mengatakan, sebanyak 16 orang pasien positif COVID-19 dirawat di RSUD Blambangan dan satu orang pasien dirawat di RSUD Genteng. Sebagian besar pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup isolasi mandiri (isoman).
"Beberapa di antaranya juga diarahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet," kata dia.
Dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Sebab, kata dia, penularan covid-19 varian Omicron penularannya sangat cepat meski keganasannya tidak sebesar varian Delta.