Sukses

Jangan Tertipu, Ini Perbedaan Minyak Goreng Asli dan Palsu

Maraknya kasus penipuan minyak goreng membuat masyarakat harus waspada dan pandai memilah

Liputan6.com, Surabaya - Penipuan minyak goreng yang menimpa seorang pengusaha kerupuk di Kudus Jawa Tengah, baru-baru ini menarik perhatian publik. Sang pengusaha kerupuk mengatakan ia ditawari oleh seseorang untuk membeli harga minyak goreng curah dengan harga Rp 16.500 per liter, lebih murah dari harga jual di pasaran seharga Rp 18.000.

Langkanya minyak goreng satu harga menyebabkanada pihak yang mengambil kesempatan untuk mengambil untung dengan penipuan. Masyarakat harus waspada dan jangan mudah tergoda.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut perbedaan minyak goreng asli dan palsu.

1. Tingkat kejernihan

Tingkat kejernihan minyak dapat menjadi salah satu indikator apakah minyak goreng asli atau palsu. Sebab, minyak jelantah yang dijernikahkan pun tetap tidak akan sejernih minyak goreng kelapa sawit yang baru.

Minyak goreng kelapa sawit yang asli memiliki warna kuning keemasan, sedangkan minyak goreng oplosan yang sering beredar di masyakat cenderung memiliki warna lebih gelap.

Namun baru-baru ini ada pula beberapa pedagang nakal yang berhasil menemukan cara agar minyak goreng oplosan bisa jernih kembali meskipun tidak dalam waktu yang lama. Sehingga alangkah baiknya konsumen lebih berhati-hati pada minyak goreng yang memiliki kejernihan yang tak wajar.

2.  Tidak berbau

Minyak goreng kelapa sawit yang baru seharusnya tak memiliki  aroma apapun.  Jadi, apabila konsumen menemukan minyak goreng kelapa sawit yang memiliki aroma yang kuat bisa jadi ini merupakan minyak yang sudah pernah digunakan sebelumnya atau oplosan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kekentalan

3. Tingkat kekentalan

Minyak goreng kelapa sawit yang asli memiliki tingkat keketalan yang cukup encer dan ringan, sehingga minyak goreng kelapa sawit yang baru setidaknya dapat diminum selayakanya air. Konsumen harus berhati-hati apabila mendapati minyak goreng yang sudah cukup mengental.

Minyak jelantah dan minyak goreng oplosan memiliki kepekatan atau kekentalan yang berbeda lanataran telah digunakan sebelumnya.

4. Tanpa merek

Ada atau tidaknya merek pada kemasan minyak goreng menjadi faktor penting yang dapat menyelamatkan konsumen dari minyak goreng palsu.  Sebab, minyak goreng yang dikemas dengan merek biasanya mencantumkan komposisi pada kemasan.

Minyak goreng dengan merek yang jelas juga pasti sudah terjamin kualitasnya ketimbang minyak goreng curah. Minyak goreng curah yang dikemas dalam plastik itu sebenarnya berbahaya jika terkena paparan sinar atau matahari.

Sebab, plastik tidak bisa menahan oksidasi pada minyak sehingga kandungan di dalam minyak goreng bisa berubah jadi makin berbahaya.

(Tifani)