Tegas, Gubernur Khofifah Larang Keras Daging Impor Masuk ke Jatim

Bulan Ramadan, Pemerintah Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik — Penjual daging menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Kediri - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melarang daging impor masuk ke Jawa Timur. Alasannya adalah karena sampai saat ini populasi sapi potong di Jawa Timur masih berlimpah.

"Kalau di Jatim ini populasi sapi potong 4,93 juta ekor, harga di pasar tradisional di Jatim stabil, suplai juga stabil," kata Khofifah di Kota Kediri, Minggu (27/2/2022) seperti dilansir Antara.

Ia juga mengatakan, jika ada kenaikan harga daging sapi di beberapa provinsi lainnya dan kemudian ada opsi dari pemerintah untuk melakukan impor daging, pihaknya mempersilakan. Namun daging impor tersebut tidak diizinkan masuk ke Jatim.

"Silakan kalau pemerintah melakukan impor, tapi saya melarang untuk masuknya daging impor ke Jatim. Insya Allah Jatim sudah sangat cukup untuk menyiapkan kebutuhan daging di seluruh area pasar modern maupun tradisional sampai titik konsumen," kata dia.

Ia pun menambahkan stok daging juga dipastikan aman menjelang Lebaran 2022, mengingat populasi sapi potong yang sangat besar di Jatim.

"Sama (stok aman), karena kami punya stok sapi potong yang populasinya sangat besar," kata dia.

2 dari 2 halaman

Harga Daging

Saat ini, kenaikan harga daging sapi terjadi di sejumlah daerah. Namun, di pasar tradisional wilayah Kota Kediri, harga untuk daging sapi murni adalah Rp105.000 per kilogram.

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengharapkan tidak semua pedagang daging melakukan mogok berjualan selama lima hari mulai 28 Februari 2022 karena ada pihak lain yang bisa terdampak seperti penjual bakso dan warteg.

Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah mengenai rencana intervensi untuk mengatasi melambungnya harga daging. HPP harga daging sapi kini ditetapkan Rp140.000, sedangkan pedagang harus menjual dengan harga Rp115.000-Rp120.000 per kilogram, sehingga merugi.

Reynaldi berharap stok daging yang ada mencukupi, karena konsumsi daging dalam negeri yang tinggi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Tingginya harga daging membuat omset pedagang turun hingga 50 persen. Sebelumnya di kisaran Rp 110-Rp 120 ribu per kg kini harga daging sapi mencapai Rp 130-Rp 140 ribu per kg. Menyikapi hal tersebut, pedagang daging sapi di sejumlah daerah akan mela...