Liputan6.com, Jakarta Banyak kisah yang termaktub dalam Kitab Tantu Pagelaran peninggalan Kerajaan Majapahit.Â
Salah satunya kisah tentang Pulau Jawa yang memiliki sejumlah gunung yang terbentang mulai dari timur ke barat.
Dikisahkan dahulu kala Batara Guru memerintahkan Dewa Wishnu untuk mengisi Pulau Jawa dengan manusia. Karena saat itu Pulau Jawa masih terombang ambing oleh gelombang laut karena mengapung di atas permukaan laut.
Advertisement
Baca Juga
Akhirnya dewa-dewa memerintahkan agar pulau jawa dilakukan pemakuan agar tidak kembali terombang ambing. Maka singkat cerita, dewa-dewa itu mengambil Mahameru dari India untuk dijadikan paku bagi pulau Jawa.
Setelah berhasil membawa Gunung Semeru ke pulau jawa, akhirnya dewa-dewa menempatkannya di bagian barat pulau jawa. Akan tetapi, setelah disimpan di bagian barat pulau jawa masih terangkat di bagian sisi timur.
Maka akhirnya dewa-dewa tersebut memindahkannya ke arah timur hingga akhirnya Gunung Semeru dikenal sebagai paku dari pulau jawa.
Karena pada saat pemindahan Gunung Mahameru berceceran dari barat ke timur, maka ceceran itu dikisahkan dalam kitab tersebut membentuk gunung-gunung yang ada di pulau jawa.
Sampai dengan saat ini Gunung Semeru menjadi tempat yang sakral bagi umat Hindu karena sebagai tempat bersemayamnya dewa-dewa.Â
Dari sejumlah legenda yang beredar, Gunung Semeru ini diangkut oleh Dewa Wishnu yang menjelma kura-kura dan Dewa Brahma yang menjelma ular raksasa. Dikisahkan Dewa Wishnu yang menjelma kura-kura itu mengangkut Gunung Semeru dan dililit oleh Dewa Brahma yang menjelma ular raksasa.
Setelah ditaruh di bagian sisi timur pulau jawa, bagian utama Gunung Semeru menjadi tempat persemayaman Dewa Shiwa yang membuat gunung ini menjadi tempat yang sakral bagi umat Hindu.