Liputan6.com, Jakarta Petinju nasional asal Malang Jawa Timur Hero Tito meninggal dunia setelah bertanding melawan James Mokoginta dalam ajang perebutan sabuk kelas ringan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) di ajang Holywings Sport Show, Minggu (27/2/2022).
Petinju yang di juluki The Lion itu disaat ronde ke 7 mendapatkan pukulan upper cut oleh lawannya hingga membuatnya KO dan terkapar di atas ring tinju pada pertandingan tersebut.
Banyak dugaan yang menjadi penyebab kematian Hero Tito saat pertandingan tinju. Seperti yang diungkapkan oleh Promotor Tinju Indonesia Armin Tan yang mengatakan diduga penyebab kematian Heru Purwanto atau Hero Tito itu dari luka selama bertanding di atas ring tinju.
Advertisement
Baca Juga
"Kemungkinan penyebabnya luka yang terakumulasi selama dia bertanding, karena gak mungkin saat pertandingan terakhirnya itu sampai menyebabkan pada kematian," ungkapnya di Malang, Jumat (4/3/2022).
Dijelaskan, sedikit kemungkinan jika luka parah yang didapati oleh Hero Tito pada saat bertanding melawan James Mokoginta bukan menjadi penyebab Hero Tito koma dan kemudian meninggal dunia.
"Kalau dari CT scan gak mungkin seorang petarung akan mendapatkan luka parah dalam satu pertandingan," ujarnya.
Ditegaskan, dari kejadian tersebut sudah seharusnya menjadi perenungan bagi otoritas dunia olahraga tinju. Pasalnya sejauh ini dinilainya sangat mudah untuk bisa mendapatkan izin untuk menggelar pertandingan tinju.
Sehingga melupakan aspek-aspek keselamatan bagi petinju salah satunya pemeriksaan kesehatan. Apalagi, kata dia, tes kesehatan yang dilakukan hanya stetoskop dan pengecekan darah.
"Coba sekarang Komisi Tinju Indonesia sangat mudah mengeluarkan izin untuk sebuah pertandingan tinju. Saya rasa pemeriksaan kesehatan masih kurang. Sudah seharusnya petarung juga di cek MRI, HIV tes, dan Hepatitis tes harus dilakukan oleh para petarung sebelum bertanding," ujarnya.