Sukses

Setelah Sekian Lama, Bandara Juanda Akhirnya Boleh Perjalanan ke Luar Negeri dan Umrah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo diperbolehkan untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), termasuk umrah.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo diperbolehkan untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), termasuk umrah.

"Sudah buka. Efektifnya 1-2 hari ke depan untuk persiapan dan sebagainya," ujar Menko Luhut usai menggelar rapat tertutup dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran forkopimda di Surabaya, Jumat.

Menurut Luhut, para pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Juanda masih harus melakukan tes usap PCR di bandara guna memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Apabila negatif maka diperbolehkan kembali ke daerah asal. Namun, jika positif maka diharuskan menjalani masa karantina.

"Karantina sudah disiapkan di hotel atau Asrama Haji Surabaya," ucap Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Menko Luhut menerima informasi bahwa sampai saat ini masih ada 8.000-an orang lebih calon jamaah umrah di Jatim yang menunggu keberangkatan.

Menko Marves juga bercerita bahwa dirinya belum lama ini melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan menyebut sudah tak ada aturan tes usap.

Tapi yang datang dari luar negeri saat dicek masih ada yang positif.  Pihaknya tidak mau terjadinya penyebaran virus sehingga harus dikarantina sebentar.

"Vaksin pertama, kedua dan booster elok dilakukan. Dan, kalau yang sudah tua serta memiliki komorbid (penyakit bawaan) harus tetap hati-hati," tutur Luhut menambahkan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bangkitkan Ekonomi

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik Bandara Juanda yang akan dibuka kembali untuk perjalanan luar negeri, termasuk umrah. Menurut dia, hal tersebut menjadi penguat dan spirit bagi kebangkitan ekonomi, khususnya di wilayah setempat.

Pemprov Jatim, lanjut dia, telah menyiapkan langkah strategis dan melakukan identifikasi terkait standar operasional prosedur layanan umrah, baik keberangkatan maupun kepulangan.

"Apalagi di tingkat pusat telah diputuskan tidak ada karantina kepulangan bisa hasil PCR negatif ketika tiba di Tanah Air," katanya.

Pemprov Jatim bersama Pemkot Surabaya telah menyiapkan karantina bagi jamaah umroh yang tiba melalui Juanda, yakni di Asrama Haji Sukolilo dan BPWS sisi Bangkalan.

"Kami berharap jamaah umrah dari Jatim tetap mematuhi protokol kesehatan ketat, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi," ujar Khofifah.