Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bersama aparat keopilisian melakukan sidak ke sejumlah distributor minyak goreng di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menjelaskan bahwa sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran menjelang bulan Ramadan.
"Minyak Goreng di Banyuwangi hingga Lebaran nanti relatif aman. Tadi ada distributor yang juga baru saja mendapat pasokan kiriman lagi sehingga stok minyak goreng hingga Lebaran bisa dibilang aman," katanya, Selasa (15/3/2022) dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Selain melakukan sidak ke gudang distributor, Polres dan Pemkab Banyuwangi juga melakukan pemantauan ke pasar-pasar.
"Sesuai petunjuk dari pusat, stok minyak goreng dijual merata hingga ke warung-warung. Jadi, kalau stok di toko modern habis, silakan membeli ke warung-warung terdekat. Jadi, tidak harus beli di swalayan semua," tuturnya.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Polisi Nasrun Pasaribu mengatakan pihaknya menindaklanjuti arahan Kapolri dan Menteri Perdagangan untuk melihat kondisi distribusi minyak goreng di Banyuwangi.
Menurutnya dari sidak itu diketahui jika stok minyak goreng kemasan maupun curah di Banyuwangi relatif masih aman.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Distribusi Macet
Hanya saja, rantai distribusi masih sedikit macet di tingkat penjual sehingga nantinya bakal menurunkan tim khusus untuk mengurai distribusi dari penjual ke pembeli.
"Kami bikin tim khusus saat ini, nanti kita coba telusuri karena sebenarnya kondisi di distributor sudah aman," ujarnya.
Dari hasil pengecekan di PT Sari Agrotama Persada, stok minyak goreng curah sebanyak 230.648 kilogram. Minyak goreng curah itu didistribusikan ke CV Hasil pangan dan Toko Purnomo sebanyak 27.000 kilogram per hari dengan harga jual Rp11.500 per liter.
Sementara dari sidak di PT Kunci Mas Niagatama, terdapat 25.614 liter stok minyak goreng kemasan yang didistribusikan ke swalayan, toko kelontong, dan retail se-Banyuwangi dengan harga jual Rp13.000 per liter.
"Harus dijual dengan harga eceran tertinggi (HET). Kami akan tindak tegas bagi orang atau kelompok yang menimbun stok minyak goreng," tuturnya.
Advertisement