Liputan6.com, Jakarta Upaya Pemkab Kediri Jawa Timur terus dilakukan dalam mencegah angka stunting pada anak. Pemkab Kediri akan fokus dan monitor kesehatan ibu hamil.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri doker Achmar Khotib mengatakan, akan mengembangkan aplikasi khusus melakukan monitor kesehatan ibu hamil.
Dia menjelaskan, aplikasi tersebut nantinya digunakan untuk memantau perkembangan dan data terkait ibu hamil sehingga akan dapat dilakukan penanganan terhadap ibu hamil berisiko kematian tinggi maupun Stunting.
Advertisement
Baca Juga
"Nantinya ibu hamil akan selalu dalam pantauan, sehingga kami dapat melakukan penanganan jika terjadi kasus serta pencegahan kematian terhadap ibu hamil," katanya di Kediri, Selasa (29/3/2022), dilansir dari Antara.
Pihaknya mengungkapkan seorang ibu hamil dengan risiko tinggi, memang bisa secepatnya mendapatkan perawatan. Hal ini sekaligus sebagai pencegahan agar dapat menurunkan angka kematian pada ibu.
Ia juga menambahkan, angka kematian ibu hamil ini menjadi krusial, karena angka kematian ibu dijadikan salah satu indikator pembangunan manusia. Satu kematian ibu mempunyai dampak besar terhadap pertumbuhan anak sebagai penerus bangsa.
Pihaknya juga melakukan sinergitas dengan berbagi lembaga seperti Tim Penggerak PKK dan Srikandi Biru dalam upaya pendampingan ibu hamil baik di tingkat desa maupun kecamatan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini
Kasus Stunting
Ia menyebutkan, pada Maret 2022 ini terdapat laporan tiga3 kasus kematian ibu hamil. Satu kasus karena eklamsi atau kejang selama masa kehamilan dan sesaat setelah melahirkan. Dan dua kasus lain masih dalam proses identifikasi penyebabnya.
Ahmad menyebutkan, angka stunting di Kediri mengalami tren membaik yang ditunjukkan dengan penurunan angka stunting dari tahun 2020 di angka 14 menjadi 11,6.
"Hal ini didasarkan pada bulan timbang. Dengan jumlah sampling yang jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya yakni hampir 90 persen bayi yang ada di Kabupaten Kediri ditimbang," kata dia.
Advertisement