Sukses

Masjid-Masjid di Pamekasan Batasi Pengeras Suara saat Tadarus selama Ramadhan

Pembatasan itu dilakukan setelah terbitnya surat edaran Bupati Pamekasan

Liputan6.com, Pamekasan - Takmir masjid dan pengurus musalla di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur membatasi penggunaan pengeras suara untuk tadarus Al-Qur'an selama Ramadhan 1443 Hijriah hingga pukul 10 malam. Pembatasan penggunaan pengeras suara itu mengacu pada aturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Kalaupun hendak melanjutkan tadarus setelah pukul 10 malam itu, maka tidak boleh menggunakan pengeras suara," kata Ketua Takmir Masjid Agung As-Syuhada Pamekasan KH Baidhawi Absor di Pamekasan, Sabtu (2/4/2022). malam.

Ia menjelaskan, ketentuan mengenai pembatasan penggunaan pengeras suara masjid itu mengacu kepada surat edaran Bupati Pamekasan kepada para pengurus takmir masjid dan musala se Kabupaten Pamekasan.

"Salah satunya tentang pengeras suara, dan penegakan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Ia menjelaskan, ketentuan pembatasan penggunaan pengeras suara untuk kegiatan tadarus Al-Qur'an pada Ramadhan 1443 Hijriah kali ini, berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya.

Kiai Baidhawi menuturkan, pada Ramadhan 1442 Hijriah, pembatas penggunaan pengeras suara hingga pukul 9 malam.

"Tahun ini, hingga pukul 10 malam," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Surat Edaran Bupati

Surat Edaran Bupati Pamekasan tentang Pembatasan Penggunaan Pengeras Suara itu mengacu kepada Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushalla.

Pada malam pertama Ramadhan kali ini, terpantau sejumlah masjid dan mushalla di Pamekasan memang menghentikan penggunaan pengeras suara tepat pukul 10 malam.

Kalaupun ada yang melanjutkan kegiatan tadarus Al-Qur'an, tanpa pengeras suara. Salah satunya, seperti di Masjid Nurus Solehin, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

"Sekarang sudah jam 10, matikan saja speakernya, karena ketentuannya hanya hingga pukul 10," kata anggota pengurus takmir masjid itu, Imam Syafii.

Syafii dan para pengurus takmir masjid lainnya menjelaskan, meski tadarus dengan menggunakan pengeras suara tidak dipantau langsung oleh aparat dan Pemkab Pamekasan, akan tetapi, mentaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk kemaslahatan umat, juga termasuk bagian dari ibadah.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: