Sukses

Warga Keputih Surabaya Kesulitan Air Bersih, Ada Apa dengan PDAM?

Puluhan warga Keputih Tegal Timur Baru RT 07/ RW 08, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, kesulitan mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Puluhan warga Keputih Tegal Timur Baru RT 07/ RW 08, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, kesulitan mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya.

"Saya mendapat keluhan warga Keputih Tegal Timur soal air PDAM yang tidak mengalir ke rumah mereka sejak 10 hari lalu," kata Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya Anas Karno di Surabaya, Minggu.

Mendapati hal itu, Anas langsung menghubungi pihak manajemen PDAM Surya Sembada Surabaya mengenai permasalahan warga tersebut. Tidak berselang lama, petugas PDAM mendatangi kampung Keputih Tegal Timur Baru.

"Menurut keterangan pihak PDAM, matinya aliran air karena master meternya rusak. Insyaallah, Senin (11/4) besok baru bisa diperbaiki," katanya.

Meski demikian, saat ini air di Keputih Tegal Timur Baru sudah mengalir lagi meski untuk sementara tanpa master meter.

"Yang penting kebutuhan warga akan air bersih terpenuhi dulu. Apalagi saat ini bulan Ramadhan," ujar Anas saat mendatangi permukiman tersebut.

Untuk itu, pihaknya berharap layanan PDAM ke masyarakat terus dijaga dan ditingkatkan. Apabila ada warga yang mengeluh tentang layanan air bersih, pihak PDAM harus segera mengatasinya karena air merupakan kebutuhan utama untuk masyarakat.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ganggu Aktivitas Warga

Salah seorang warga Keputih Tegal Timur Baru, Mulyono, mengatakan ada 30 kepala keluarga (KK) yang tidak teraliri air bersih dari PDAM Surabaya sejak 10 hari lalu.

Menurut Mulyono, banyak kesulitan yang dialami warga sejak tidak mendapatkan air PDAM, misalnya, untuk mandi, untuk cuci, bahkan ada beberapa warga yang menggunakan air PDAM untuk memasak.

"Beruntung untuk kegiatan ibadah di masjid saat Ramadhan masih bisa teratasi karena sumbangan air dari warga yang airnya tidak mati," kata dia.

Mulyono mengatakan persoalan itu pada awalnya diutarakan ke Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. "Alhamdullilah direspons dengan cepat dan hari ini air sudah mengalir lagi," ujarnya.