Liputan6.com, Jakarta Kurma menjadi salah satu hidangan berbuka puasa masyarakat muslim di Indonesia. Tak sedikit dari umat muslim Indonesia menyediakan kurma sebagai salah satu hidangannya.
Konsumsi kurma saat buka puasa juga menjadi bagian dari Sunah Rasul dengan kelipatan ganjil. Namun perlu diingat, makan kurma saat berbuka puasa dianjurkan hanya satu atau tiga biji saja.
Praktisi kesehatan dr. Titik Kusumawinakhyu, M.Biomed menyarankan masyarakat tidak berlebihan dalam konsumsi kurma terutama saat berbuka puasa Ramadhan meskipun buah tersebut memiliki banyak manfaat.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, kandungan gizi kurma per 100 gram berat dapat dimakan (BDD) terdiri atas energi sebesar 228 kilokalori (kkal) atau 13,12 persen angka kecukupan gizi (AKG) dan karbohidrat sebesar 75,03 gram atau 23,09 persen AKG.
Dengan demikian, jika mengonsumsi kurma dalam jumlah banyak akan memperberat metabolisme sehingga glukosa dapat meningkat.
"Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mengonsumsi kurma dalam jumlah sederhana dan cukup untuk mengembalikan energi dengan cepat ketika berbuka puasa," kata Titik dilansir Antara, Selasa (12/4/2022).
Titik mengatakan dalam berbagai penelitian, kandungan kurma menunjukkan aktivitas antioksidan, antiperadangan, antitumor, dan antidiabetes.
Kaya Manfaat
Dia mencontohkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmani A.H. dan kawan- kawan yang dipublikasikan dalam International Journal of Clinical and Experimental Medicine pada tahun 2014 menyebutkan bahwa aktivitas antioksidan di dalam kurma seperti fenolik, flavonoid, ferulik, kumarik, apigenin, dan quarcetin.
Selain itu, zat pigmen tumbuhan atau quarcetin dalam buah kurma berkhasiat sebagai antioksidan yang sangat kuat, salah satunya adalah kandungan flavonoid yang dapat menghambat proses oksidasi dan bermanfaat untuk mengurangi radikal bebas.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu mengatakan manfaat lain dari quarcetin adalah sebagai antikarsinogenik yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel tumor maupun kanker.
"Quarcetin juga bermanfaat untuk memperbaiki dinding pembuluh darah, yaitu endotelium. Dengan begitu, tekanan pembuluh darah dapat menurun dikarenakan dinding pembuluh darah sehat, tidak ada kerak atau plak yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler," kata Titik.
Advertisement