Liputan6.com, Surabaya - Dinas Sosial Kota Surabaya melakukan berbagai upaya demi mempercepat penyaluran bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng. Hal itu dilakukan agar penyalurannya bisa tuntas sebelum Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengaku demi mempercepat penyaluran bantuan, dinas langsung menyerahkan data nama dan alamat penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial ke camat dan lurah, yang selanjutnya akan bergerak bersama untuk membantu percepatan penyaluran bantuan.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka (camat dan lurah) juga bergerak bersama-sama. Jadi, kami mengawal bersama dengan teman-teman PT Pos dan BNI," kata Anna.
Selain itu, menurut dia, strategi "jemput bola" diterapkan untuk menyalurkan BPNT dan BLT minyak goreng kepada warga yang sudah lanjut usia atau sakit sehingga tidak bisa mendatangi tempat penyaluran bantuan.
"Kalau memang dia tidak bisa ambil datang, misal lansia, maka BNI atau PT Pos akan menuju ke rumahnya," kata dia.
Anna mengatakan bahwa penerima BPNT dan BLT minyak goreng di Kota Surabaya total 85.328 keluarga dan selain itu ada 56.372 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Untuk penyaluran BLT minyak goreng dan BPNT di Surabaya saat ini sudah mencapai 56,37 persen, sedangkan untuk PKH juga sudah mulai banyak yang tersalur, sudah hampir sama 50 persen," katanya.
Deputi Eksekutif Wakil Presiden Regional V PT Pos Indonesia Agus Aribowo sebelumnya mengatakan bahwa BPNT dan BLT minyak goreng sudah disalurkan kepada 48.267 keluarga penerima manfaat atau sekitar 56,56 persen dari target.
"Itu data penerima bansos minyak goreng dan sembako. BPNT sebulan Rp200 ribu dibayarkan bersama (BLT) minyak goreng (tiga bulan) Rp300 ribu. Jadi PT Pos menyalurkan per KPM itu Rp500 ribu," kata Agus.
Simak juga video pilihan berikut ini: