Sukses

Revitalisasi Kilang Minyak Untuk Penuhi Kebutuhan Energi Nasional

Peralatan tersebut memiliki peranan penting dalam menghasilkan produk bernilai tinggi penghasil margin RU VI

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah peralatan kritikal di Pertamina Balongan perlahan mulai diganti. 

Proses peremajaan dan penggantian alat pada proyek revitalisasi unit Residue Catalytic Cracking (RCC) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VI Balongan berjalan aman dan lancar. 

General Manager Project Balongan, Nugroho mengatakan, proses penggantian peralatan menggunakan Giant Crane PT50 dengan mengutamakan aspek safety yang sangat ketat terhadap setiap pekerjaannya.

"Pengerjaan proyek tersebut demi mengembalikan performa Unit RCC yang sudah kurang optimal setelah beroperasi hampir 30 tahun," kata Nugroho. 

Pada pelaksanaannya, sejumlah peralatan yang lama berhasil diturunkan dan diganti dengan peralatan yang baru. Seperti Reaktor, Orifice Chamber, Cyclone, Riser, dan stack.

“Alhamdulillah Cyclone dan Head Regenerator, yang merupakan bagian dari Regenerator RCC Kilang Balongan berhasil kami angkat tanpa menimbulkan insiden dan diganti dengan yang baru, begitu juga saat mengganti Reaktor, Orifice Chamber, Riser, dan Stack”. Ungkap Nugroho.

Nugroho mengatakan kelima peralatan kritikal tersebut merupakan equipment inti Unit RCC Kilang Balongan. Peralatan tersebut memiliki peranan penting dalam menghasilkan produk bernilai tinggi sekaligus sebagai penghasil margin RU VI.

Untuk Cyclone, katanya, berfungsi memisahkan debu katalis dengan udara hasil pembakaran di Regenerator, sehingga katalis tidak keluar ke udara bebas. 

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Energi Nasional

Kemudian untuk Orifice Chamber berfungsi Mereduksi tekanan Flue Gas keluaran dari Regenerator sebelum menuju ke CO Boiler di Unit RCC Kilang Balongan.

"Untuk Riser yang memiliki bobot 93 Ton tersebut merupakan tempat terjadinya kontak antara katalis dengan feed/umpan reaktor untuk memulai reaksi Catalytic Cracking," ujarnya.

Sedangkan Reaktor adalah peralatan terberat yang diganti yakni 750,8 Ton dan berfungsi sebagai tempat berlangsung reaksi Catalytic Cracking. 

Reaktor berfungsi merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naptha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil.

"Beberapa material existing dimodifikasi agar fungsinya dapat menyesuaikan dengan equipment atau peralatan baru yang dipasang," kata dia.

Proyek Revitalisasi RCC yang dilaksanakan pada agenda Turn Around 2022 atau perawatan Kilang Balongan ini ditargetkan akan selesai pada 20 April 2022.

“Doakan semuanya berjalan lancar agar kehandalan Kilang Balongan meningkat, terutama di unit RCC dan hal ini akan sangat mendukung dalam pemenuhan produksi BBM nasional”, Harap Nugroho.