Liputan6.com, Jakarta Tinggal di daerah rawan bencana membuat Sugito, pria asal Desa Sukowidi, Kabupaten Magetan Jawa Timur sadar akan bahaya yang mengintai setiap saat.Â
Kejadian buruk yang pernah dialami 20 tahun silam, membuatnya gigih memperjuangkan kelestarian alam di lingkungan tempat tinggalnya, yang kebetulan berlokasi di area hutan Gunung Lawu Magetan.
Pada tahun 2002 silam, hutan Gunung Lawu yang saat ini merupakan bagian dari RPH Bedagung pernah terbakar habis. Kejadian itu berakibat pada datangnya bencana mengerikan.
Advertisement
Baca Juga
Tanah longsor yang terjadi menyebabkan banjir total yang merusak daerah Magetan dan sekitarnya.
Sadar dengan bahaya tak akan henti menerornya, pasca kejadian tersebut Sugito dibantu teman-temannya melakukan reboisasi di area Perhutani RPH Bedagung yang luasnya sekitar 1800 hektar.Â
Sugito menabur benih Eucalyptus deglupta sejumlah 3 kintal. 2 tahun kemudian, yakni pada tahun 2004 upaya reboisasi yang telah dilakukan Sugito menampakkan hasil.Â
Bibit yang ditabur perlahan tumbuh dan mulai mengurangi erosi yang menjadi penyebab utama terjadinya tanah longsor.
Tak puas sampai di situ, Sugito dan teman teman dari LMDH Lawu Suko Lestari terus mempelajari dan memahami betul tentang karakteristik pohon Eucalyptus deglupta yang ditamanya.
Saksikan video pilihan berikut ini
Nominator Kalpataru
Pohon yang ternyata dapat menampung air lebih banyak daripada tanaman lain tersebut, ternyata tidak akan mati walau terbakar api. Mengetahui hal tersebut, penaburan benih terus disebarluaskan di area RPH Bedagung.
Tahun demi tahun berjalan, sumber air yang dulunya kering, seperti Sumber Dodol dan Sumber Nganten pada tahun 2006 mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.Â
Kedua sumber tersebut semakin besar, irigasi serta kebutuhan air minum di wilayah tersebut akhirnya dapat tercukupi dengan baik.
Upaya pelestarian lingkungan juga membuahkan hasil yang mengejutkan. Tumbuh satu mata air baru di petak 55 RPH Bedagung yang akhirnya diberi nama Sumber Penganoman.
Berkat kerja keras dan komitmennya untuk menjaga kelestarian lingkungan, tahun ini Mbah Gito dan teman-teman dari LMDH Lawu Suko Lestari, masuk dalam nominator Kalpataru 2022 kategori Penyelamat Lingkungan.
Advertisement