Sukses

Bupati Lamongan Tutup Pasar Hewan Imbas Ratusan Sapi Potong Terindikasi PMK

Tanda klinis hewan terkontaminasi dengan adanya wabah PMK berupa demam tinggi 39 celcius sampai dengan 41 celcius

Liputan6.com, Jakarta Bupati Lamongan Jawa Timur Yuhronur Efendi dengan tegas menurunkan instruksi untuk menutup pasar hewan yang ada di Lamongan. 

Hal tersebut menimbang adanya wabah hewan yang sedang menyebar dan Lamongan menjadi kabupaten yang terkonfirmasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan (PMK).

“Kami tutup pasar hewan yang ada di Lamongan, terdapat 2 pasar hewan besar di Lamongan dan Babat. Pasar hewan kontemporer atau kecil juga menyesuaikan ditutup juga untuk menghindari penularan yang lebih besar di Lamongan,” ungkap Yuhronur Efendi saat melakukan peninjauan pengobatan wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Tikung, Senin (9/5/2022).

Di Lamongan sendiri kasus positif terjangikit PMK dilaporkan pada 1 Mei 2022. Dimana terhitung 140 sapi potong yang terindikasi PMK dan tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. 

Tanda-tanda klinis terkontaminasi dengan adanya wabah tersebut berupa demam tinggi 39 celcius sampai dengan 41 celcius. 

Selain itu, keluar lendir berlebihan dari mulut disertai busa, terdapat pula luka-luka menyerupai sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak makan, kaki pincang, luka pada kaki dan disusul kuku mengelupas, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu menurun dengan drastis dan berangsur menurun berat badan pada hewan.

Penutupan pasar hewan dinyatakan belum mempengaruhi kondisi kebutuhan, pasalnya pemenuhan kebutuhan masih terhitung cukup.

 

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

2 dari 2 halaman

Asal Usul

“Untuk sementara penutupan pada pasar hewan ini belum mempengaruhi kondisi kebutuhan kita, karena persiapan yang lalu masih cukuplah untuk kasus ini,” tuturnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan hasil dari koordinasi marathon asal-usul penyebab wabah PMK yang telah dilakukan bersama 4 Bupati daerah yang terjangkiti di Jawa Timur. 

Yakni Lamongan, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) dan Balai Besar Veteriner Wates.

“Kita telusuri asal-usul dari penyakit ini. Kita mendapat penjelasan pada saat rapat koordinasi dengan Dirjen dan Direktur Keswan, Pak Bupati Lamongan juga hadir. Asal-usulnya kemungkinan dari import illegal kambing atau domba dari negara yang belum bebas PMK. Penyebarannya melalui airborne aerosol atau angin maka akan berlangsung cepat,” ungkap Khofifah.