Liputan6.com, Jakarta Pemkab Gresik Jawa Timur terus berupaya mengantisipasi merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan (PMK) menjelang hari raya Idul Adha 1433 Hijriah.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, tengah memperketat jual beli hewan kurban menjelang Idul Adha. Upaya tersebut, katanya, agar hewan ternak terutama yang akan diperjualbelikan untuk keperluan kurban dalam keadaan aman dan sehat dari penyakit PMK.
Pria yang akrab disapa Gus Yani itu mencatat, kondisi aktual sapi yang terpapar PMK di Gresik hanya sekitar 5 persen, namun Gresik masih ditetapkan sebagai zona merah wabah PMK.
Advertisement
Baca Juga
"Zona merah secara garis besar artinya sapi ternak dari Gresik tidak boleh keluar, dan perlu dilakukan kontrol sapi di beberapa titik lokasi," katanya, dilansir Antara, Selasa (7/6/2022).
Gus Yani mendorong peternak untuk menjual di daerah sendiri, dan mencegah mobilitas penjual hewan ternak dari luar Gresik.
Dia juga berharap ada penambahan petugas medis di daerah yang tersebar PMK dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair maupun Universitas Brawijaya Malang.
"Kami mendorong peternak untuk menjual di daerah sendiri, dan mencegah mobilitas penjual hewan ternak dari luar Gresik.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Posko Penyekatan
Ia menyebut, saat ini daerah yang terdampak PMK sebanyak 9 daerah di wilayah utara, dan 77 daerah di wilayah selatan.
Sementara untuk mengurangi mobilitas ternak, Kapolres Gresik AKBP Mohamad Nur Azis mengaku telah menyiapkan 4 titik posko penyekatan, masing-masing di Panceng, Simpang Empat Duduk Sampeyan, Simpang Empat Nipon Paint dan Legundi.
"Kami juga menyarankan pembelian hewan kurban langsung di tempat penjual dan dititipkan terlebih dahulu di sana, agar tidak bergeser. Mungkin itu cara aman, selain itu untuk memudahkan petugas di lapangan," katanya.
Advertisement