Sukses

Saat Warga Difabel Banyuwangi Dilatih Mencukur Rambut Ala Barbershop

Kegiatan pelatihan vokasi ini bisa menjadi bekal untuk membuka usahanya sendiri dan mendapat antusias

Liputan6.com, Jakarta Pemkab Banyuwangi Jawa Timur terus meningkatkan kemandirian ekonomi dan mencetak wirausaha baru bagi semua kalangan.

Salah satunya para warga difabel dan warga yang kejar paket di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Puluhan peserta tampak antusias mengikuti pelatihan yang digelar di aula Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, pada 13-14 Juni 2022 itu.

Kegiatan ini diikuti 75 peserta yang terdiri atas warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), masyarakat umum, dan para penyandang disabilitas.

"Tidak hanya barbershop, sebelumnya banyak pelatihan yang telah kita gelar, seperti pelatihan menjahit. Juga ada program pemberian bantuan alat produktif bagi warga untuk meningkatkan usahanya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (15/6/2022).

Bupati Ipuk mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketrampilan vokasi warga agar bisa mandiri secara ekonomi.

Ipuk berharap kegiatan pelatihan vokasi ini bisa menjadi bekal untuk membuka usahanya sendiri.

"Ke depan kami akan terus mengintensifkan pelatihan keterampilan kerja semacam ini untuk mencetak wirausahawan baru di Banyuwangi. Ini semata-mata mendukung pemulihan ekonomi warga pasca pandemi," imbuh Ipuk.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan, pelatihan barbershop karena dianggap paling mudah dan murah dilakukan.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Peluang Usaha

Sementara itu, kata dia, peluang usaha barbershop cukup menjanjikan karena memiliki pasar yang bagus. 

"Dua hari mereka dapat ilmu dan seluk beluk menjalankan usaha jasa cukur rambut. Mereka dapat kesempatan praktek langsung mencukur rambut didampingi narasumber berpengalaman. Dapat juga seperangkat alat barbershop," ujar dia.

Suratno menambahkan pelatihan keterampilan kerja ini dalam rangka pelaksanaan pendidikan terapan, bagian dari pendidikan kesetaraan.

Narasumber yang dihadirkan adalah pengelola lembaga kursus dan pelatihan (LKP) barbershop yang telah memiliki cabang di seluruh Indonesia.

"Usai dua hari pelatihan, peserta tidak serta merta dilepas. Mereka akan diberi bimbingan dan pembinaan berkesinambungan secara online,” tutur Suratno.

Hakim, seorang teman tuli, juga menyambut positif kegiatan ini. 

"Saya senang ada pelatihan barbershop. Ilmunya bisa jadi modal kami memulai usaha cukur rambut," kata Hakim menggunakan bahasa isyarat

Para peserta, sebagian besar merupakan warga belajar PKBM. Suratno berharap, para peserta pelatihan ini juga turut mengajak rekan-rekannya yang belum memiliki ijazah jenjang SMA/sederajat untuk mengikuti pendidikan kesetaraan alias kejar paket.