Sukses

Cerita Dukun Pesugihan di Jember yang 'Gagal' Menggandakan Uang

Korban yang merugi hingga Rp26 juta pun melaporkan dukun tersebut ke polisi.

Liputan6.com, Jember - MS terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian. Betapa tidak pria berusia 57 tahun yang mengaku sebagai dukun pesugihan itu dilaporkan ke polisi usai gagal menggandakan uang. 

NAS, salah satu korban mengaku mulanya dia percaya bahwa pria yang akrab disapa Abah Mohamad itu benar-benar mampu menggandakan uang. Ia pun kemudian sadar telah ditipu setelah uang puluhan juta yang ia berikan kepada warga Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember itu tak kunjung bertambah. 

"Awalnya Rp5 juta empat kali, saya berikan kes, yang dilanjutkan dengan ritual," kata NAS, Rabu (6/7/2022). 

NAS menjelaskan bahwa saat itu MS mengaku bahwa uang dalam jumlah yang cukup banyak itu akan digandakan dan digunakan untuk membeli berbagai keperluan ritual. Dengan berbagai tipu daya yang dilakukan MS, NAS pun percaya begitu saja. 

"Uang yang saya berikan itu, katanya nanti untuk membeli mahar seperti ubo rampe (sesajen), burung gagak hitam dan beberapa hal yang sakral," jelasnya. 

Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, MS kemudian melancarkan aksinya dengan cara meminta NAS untuk melakukan sejumlah ritual pesugian awal. NAS yang saat itu masih percaya pun manut dan melakukan seluruh ritual tersebut. 

"Seperti disuruh membakar dupa dan membuang gula. Pernah juga saat itu, saat datang ke Jember kedua kalinya, disuruh antar uang saja. Tapi harus tepat waktu, sampai di rumah (Pelaku), di Semboro jam 08.00 pagi," jelasnya. 

 

 

2 dari 3 halaman

Ritual Pesugihan

 

Setelah melakukan ritual awal tersebut, MS kemudian memberikan sejumlah uang kepada NAS sebagai persayaratan lanjutan sebelum uangnya digandakan. MS juga memberikan sebuah kaleng kosong dan mengatakan bahwa kaleng tersebut nantinya akan berisi uang dengan sendirinya. 

"Terakhir dikasih uang Rp 300 ribu. Uang itu diminta untuk disimpan yang selembar Rp100 ribu, kemudian dua lembar uang lainnya untuk dibelanjakan. Saya juga diberi omplong atau tempat biskuit kosong untuk dibawa pulang. Nanti setelah beberapa hari ada uangnya dan saya boleh mengambil uang di dalamnya. Tapi malah zonk," ucapnya. 

NAS yang saat itu masih sangat percaya dengan tipu daya MS kemudian mengajak adiknya untuk ikut serta menyerahkan sejumlah uang agar digandakan. Adik NAS pun ikut menyerahkan sejumlah uang dan melakukan ritual seperti yang NAS lakukan. 

"Terakhir saya juga ajak adik dengan memberikan uang Rp6,5 juta. Saat itu sama, adik saya juga diberi uang Rp300 ribu, 100 ribu untuk disimpan, dan 200 ribu dibelanjakan. Tapi ya sama-sama zonk. Total kurang lebih uang yang saya berikan ada Rp26 jutaan," ucapnya. 

 

3 dari 3 halaman

Lapor Polisi

Sadar jadi korban penipuan, dan tidak mendapat sepeserpun uang dari pelaku seperti yang dijanjikan. NAS kemudian mendatangi Mapolsek Semboro untuk melaporkan MS. 

“Ya saya kecewa itu. Awalnya saya kenal sama abah itu, dari teman di Jember. Tapi ternyata saya ditipu, saya lapor polisi. Saya kayak linglung gitu, percaya,” ucapnya.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Semboro Bripka Anton Wijaya membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengaku bahwa pihaknya juga langsung menangkap MS untuk diperiksa.

"Kami amankan di rumahnya. Tapi pelaku bukan orang asli Semboro. Pelaku orang Lumajang, alamatnya. Berpindah-pindah. Bahkan saat kami periksa, juga mengaku dari Surabaya," kata Anton.

Dari hasil pemeriksaan sementara, MS diduga melakukan aksinya secara berkelompok. Polisi pun kini tengah memburu jaringan penipuan modus dukun pesugihan yang dilakukan oleh MS dan kelompoknya. 

“Sekarang kami sedang memburu diduga pelaku lainnya. Untuk identitas dan alamat sudah kita kantongi. Selain itu, diduga ada korban lainnya. Ini masih kami lidik dan mengungkap dugaan kasus penipuan penggandaan uang ini," Anton memungkasi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: