Liputan6.com, Jakarta Kepastian bahwa Presiden Sukarno atau Bung Karno mempunyai ayah angkat akhirnya diakui pihak keluarga.
Mahardika Soekarnoputro, salah satu cucu proklamator itu mengakui bahwa sang kakek memiliki ayah angkat. Apalagi cerita soal ayah angkat Bung Karno itu juga pernah disampaikan oleh ibundanya Rachmawati.
Diketahui rumah masa kecil Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Advertisement
Baca Juga
“Kami pernah dengar soal cerita ayah angkat BK dari mama (Rachmawati, red). Sehingga kami yakin rumah ini bagian dari masa kecil BK,” ungkap Mahardika dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (9/7/2022).
Sosok ayah angkat Bung Karno diketahui belum banyak diulas dalam sejarah terkait dengan Presiden RI pertama itu. Namun orangtuanya pernah menyampaikan kepada Mahardika.
Karena penasaran saat berkunjung ke Kediri, Mahardika menyempatkan diri berkunjung ke ndalem Desa Pojok Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
“Kami akan sampaikan kepada saudara kami yang lain soal keberadaan rumah masa kecil kakek saya,” jelasnya.
Mahardika saat berkunjung ke Ndalem petilasan Pojok banyak mendapatkan penjelasan dari RM Soeharyono yang merupakan keturunan dari RM Soemosewoyo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Belajar Orasi
Beberapa penjelasan itu, seperti Bung Karno saat usia 2 tahun diasuh oleh RM Soemosewoyo, yang disebut sebagai ayah angkatnya.
Termasuk perubahan nama dari Koesno menjadi Soekarno karena berdasarkan permintaan dari RM Soemosewoyo.
“Waktu kecil Bung Karno dulu sakit-sakitan sehingga namanya diganti dan diambil anak angkat,” jelasnya.
“Mengapa BK kalau pakai peci miring? Itu dilakukan untuk menutupi bekas luka di jidatnya,” sambungnya.
Luka itu kata RM Soeharyono didapat Bung Karno kecil pernah terjatuh saat bermain di pohon beringin yang ada di halaman rumah. Saat remaja Bung Karno juga belajar orasi di bawah pohon beringin.
Bung Karno juga pernah ikut menggembala kerbau ke sawah bersama anak-anak sebayanya. Sementara Mahardika saat mengunjungi rumah petilasan masa kecil BK juga melihat-lihat kamar tempat kakeknya dulu tidur.
Dua kamar di depan menjadi tempat Soekarno kecil dan remaja tidur dan satu kamar di belakang biasa ditempati saat Bung Karno sudah menjadi presiden.
“Mudah-mudahan rumah yang merupakan bagian situs peninggalan ini juga meendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Yayasan Bung Karno sendiri akan ikut aktif memperjuangkannya,” jelas Mahardika.
Advertisement