Liputan6.com, Jakarta Sosok Iksan Skuter merupakan salah satu musisi Indonesia yang sering membahas tentang keberadaan manusia, empati, sosial hingga satwa langka.
Konsep menyanyi Iksan Skuter sangat unik, Seperti seorang ayah yang sedang bersenandung kepada beberapa anaknya.
Diketahui, Iksan tidak pernah memusingkan perihal outfit yang dikenakan untuk tampil di panggung.
Advertisement
Baca Juga
Musisi Jawa Timur ini hanya ingin menyajikan dan memanjakan musik yang berkualitas dan menyampaikan emosi serta pesan kepada masyarakat.
Lirik lagu Iksan Skuter banyak menerjemahkan isi hati, kegalauan, kegusaran seorang manusia, hingga menyampaikan kegusaran berbagai makhluk hidup.Â
Ia pernah membuat lagu tentang bintang, tentang burung, yang tersempil lirik 'Apakah aku akan selalu ada, Menghiasi bumi manusia'. Padahal selama ini yang kita tahu burung hanya bisa berkicau.
Pada perjalanan karirnya, Iksan Skuter pernah ditonton hanya 8 orang. Saat itu, harga tiket nonton Iksan Skuter Rp 100.000.
Saat itu, dia tur ke Bandung dalam kondisi suasana masih pandemi. Namun demikian, Iksan Skuter tetap mengaku sangat bangga dengan hasil jerih payahnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gejolak Emosi dan Makna Sosial
Dia meminta penonton untuk membeli marchendise membantu menutup biaya tol saat pulang.
Iksan Skuter tidak pernah dirasa memiliki genre lagu, walau lagunya sering masuk chart dengan genre folk. Tapi tidak ada keunikan atau ciri khas tersendiri dari lagunya.
Ia hanya fokus menyebarkan dan mengungkapkan gejolak emosi pada sebuah makna sosial.
Ada beberapa lagu rekomendasi yang bisa didengarkan untuk Anda, jika Anda adalah anak rantau, coba dengarkan lagu Iksan Skuter berjudul Pulang.Â
Liriknya menyelimuti cerita yang dibawakan berbagai persiapan oleh ayah dan masakan ibu. Kemudian ada lagu berjudul Serigala Petarung.Â
Lagu tersebut memotivasi ketika kita sedang berada di masa keterpurukan, agar segera bangkit.
Kemudia ada lagu berjudul Bingung yang mengungkapkan isi hati kita yang tidak paham dengan era perubahan zaman pada saat ini
Â
Penulis: Aisyah Salma Izzatunnisa
Advertisement