Sukses

Ternyata Pemuda di Jatim Lebih Banyak Bekerja di Desa, Kenapa?

Kenapa pemuda di Jatim lebih memilih bekerja di pedesaan?

Liputan6.com, Jatim - Persentase pemuda laki-laki di Jawa Timur lebih banyak bekerja di wilayah perdesaan dibanding perkotaan dengan perbandingan 64,69 persen berbanding 64,41 persen.

Sebaliknya, persentase pemuda laki-laki yang bersekolah di perdesaan lebih rendah dibandingkan pemuda di perkotaan (15,63 persen berbanding 18,51 persen).

Hal itu tercatat dalam Laporan Statistik Pemuda Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 yang dipublikasikan di laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Juli 2022.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan bahwa untuk persentase pemuda perempuan di perkotaan baik yang bekerja maupun yang bersekolah menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan di perdesaan.

"Sedangkan kegiatan mengurus rumah tangga lebih banyak dilakukan oleh pemuda perempuan di perdesaan daripada pemuda perempuan di perkotaan," katanya, Rabu (20/7/2022).

Berdasarkan tingkat pendidikan, pemuda Jatim yang bekerja didominasi oleh pemuda yang tamat SMA/sederajat sebesar 52,27 persen, sementara persentase pemuda bekerja yang tamat perguruan tinggi hanya sebesar 15,35 persen.

Persentase terkecil adalah persentase pemuda bekerja yang tidak bersekolah atau tidak tamat SD, yaitu hanya sebesar 1,77 persen.

 

2 dari 2 halaman

Daya Saing

Terlihat perbedaan pola tingkat pendidikan antara pemuda yang bekerja di perkotaan dengan perdesaan. Di perkotaan, lebih dari setengah pemuda yang bekerja berpendidikan tamat SMA/sederajat ke atas 75,84 persen.

Dadang menyebut hampir separuh pemuda di perdesaan yang bekerja berpendidikan di bawah SMA/sederajat (43,43 persen).

"Dengan pendidikan yang rendah, tentu saja akan mempengaruhi daya saing pemuda perdesaan di pasar kerja dibandingkan pemuda perkotaan," jelasnya.

Di samping itu berdasarkan jenis kelamin, terlihat bahwa persentase pemuda laki-laki berpendidikan SMA ke bawah yang bekerja cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan.

"Sementara itu, pada jenjang perguruan tinggi, persentase pemuda perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki (23,10% berbanding 10,14 persen)," ia menambahkan.

Â