Sukses

Menonton Wayang Thengul, Pertunjukan Khas Bojonegoro yang Tak Lekang oleh Waktu

Wayang Thengul hampir mirip denga wayang golek, apa saja perbedaannya?

Liputan6.com, Bojonegoro - Setiap daerah pasti memiliki ciri khasnya masing-masing mulai dari budaya, adat hingga kuliner. Di Bojonegoro, Jawa Timur salah satu kekayaan budaya yang masih lestari hingga kini ialah Wayang Thengul.

Wayang Thengul merupakan kesenian Bojonegoro yang mirip wayang golek. Namun ada perbedaan dari sisi cerita yang diangkat dan karakter tokohnya.

Jika wayang golek mengangkat cerita dari Wayang Purwa seperti Mahabharata dan Ramayana, justru wayang Thengul banyak mengangkat cerita rakyat seperti cerita Panji serta cerita para wali.

Wayang Thengul menggunakan perangkat boneka kayu tiga dimensi. Wayang dibalut pakaian, di mana tangan sang dalang masuk ke dalamnya.

Dalang menggerak-gerakkan boneka tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan tiga jari lain memegang tangkai wayang.

Pertunkukan Wayang Thengul Bojonegoro ini juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat di daerah itu.

Hal tersebut tampak pada geliat Kampoeng Thengul di Desa Sumberrejo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Di sini, warga tak sekedar melestarikan wayang Thengul, tapi juga Tari Thengul hingga aneka sovenir bertema Thengul.

Wintari salah satu penggagas Kampoeng Thengul mengatakan dengan adanya perkembangan zaman, kesenian ataupun budaya yang asli khas Bojonegoro harus terus dilestarikan.

 

2 dari 2 halaman

Melestarikan Wayang Thengul

Jangan sampai hilang ditelan bumi. Kampoeng Thengul dibentuk dengan tujuan agar generasi penerus bisa lebih mengenal Thengul. Di Desa Sumberrejo, warga mendirikan Sanggar Tari Thengul.

"Banyak peminat dari kalangan anak-anak untuk belajar menari Thengul khas Bojonegoro ini," ucap Elya Ardiana, salah satu pelatih tari, Senin (25/7/2022).

Sementara itu, Camat Margomulyo Dyah Enggarini mengatakan Kampoeng Thengul adalah sebuah dusun yang ingin memberikan nilai tambah dari seni yang sudah ada. Di kampung ini ada dalang sekaligus pembuat wayang Thengul, yaitu Mbah Sumarno.

"Oleh karena itu kami buat Kampoeng Thengul dengan upaya Thengul tidak hanya sebagai pementasan wayang. Tetapi juga mengangkat Thengul menjadi seni atau budaya yang memberikan nilai ekonomi kepada warga.

Selain itu dapat memberi edukasi kepada generasi masa kini untuk melestarikan dan mencintai budaya khas Bojonegoro," jelas Dyah Enggarini.

Â