Sukses

Survei LSI Denny JA: Gus Haris Cabup Probolinggo Tertinggi

Sosok Muhammad Haris (Gus Haris) menempati posisi elektabilitas teratas pada survei cabup Probolinggo.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei politik dan opini publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) terus melakukan survei politik menjelang tahun politik 2023. Survei dilaksanakan secara nasional, regional provinsi, bahkan hingga ke sejumlah kota atau kabupaten.

Dalam survei nasional capres, LSI Denny JA juga telah menghasilkan elektabilitas capres cawapres. Termasuk para king maker yang menjadi penentu perhelatan pilpres 2024 nanti.

Selain survei nasional, LSI Denny JA juga melakukan survei pada sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur. Salah satunya Kabupaten Probolinggo yang sempat mengalami 'tsunami' politik pasca OTT KPK terhadap bupati Probolinggo dan suaminya setahun lalu.

Pada survei di Probolinggo, survei pun dilakukan kepada warga yang berusia 17 tahun ke atas dengan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Dengan 440 responden dan margin of error 4,8 persen.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa yang dikonfirmasi mengatakan, LSI memang melakukan survei di beberapa daerah di Jatim. Termasuk Kabupaten Probolinggo. "Probolinggo ini menjadi perhatian khusus LSI dibanding daerah lain karena ada suasana politik yang berbeda," kata Sopa melalui siaran pres, Rabu (4/1).

Hal senada juga disampaikan Imam Fauzi, koordinator LSI Denny JA Jawa Timur. Dia mengatakan bahwa LSI Network memang telah melakukan survei di berbagai daerah di Jawa Timur. Bahkan khusus di Kabupaten Probolinggo dinilai memiliki karakteristik yang menarik dalam konteks politik lokal.

 

2 dari 3 halaman

Masyarakat Harapkan Tokoh Agama

Dari hasil survei LSI Denny JA, pasca tsunami politik itu ada keinginan yang kuat masyarakat Kabupaten Probolinggo agar pemimpin di daerah ini berlatar belakang tokoh agama. Posisinya menduduki puncak pilihan masyarakat, yakni di angka 58,6%. Sedang latar belakang politisi, pengusaha, birokrat, akademisi hanya di kisaran 3%.

Hal itu pun terkonfirmasi dengan kepercayaan masyarakat kepada ulama dan pengasuh pesantren di Probolinggo. Bahkan prosentasenya di atas 90 persen publik akan mendengar tokoh pesantren tersebut. Hal ini cukup wajar karena kondisi sosial kemasyarakatan di tapal kuda yang sangat menghormati pesantren dan kiai.

Kondisi ini ditambah dengan kasus-kasus yang terjadi sebelumnya makin menguatkan pandangan masyarakat tentang sosok bupati dari tokoh agama dan ulama pesantren yang diharapkan bisa memimpin Kota Mangga dan Anggur.

 

3 dari 3 halaman

Gus Haris Teratas Cabup

Dalam survei LSI Denny JA juga menemukan sosok capres pilihan publik Probolinggo. Pada survei itu nama Prabowo Subianto menempati urutan tertinggi dengan elektabilitas mencapai 22,3%. Posisi kedua disusul Ganjar Pranowo 12,5%, ketiga Anies Baswedan 6,8%, dan keempat Khofifah Indar Parawansa dengan 5,9%. Sedang nama lain di bawah 1 persen.

Sementara parpol yang mendapat elektabilitas teratas DPR RI adalah PKB (19,8%), Gerindra (10,2%), PDI-P (9,8%), Golkar (8,9%), PPP (7,7%), Nasdem (6,4%), Demokrat (1,1%). Sedang partai lainnya di bawah 1 persen.

Sementara, untuk elektabilitas cabup Probolinggo, LSI Denny JA menemukan bahwa hasilnya selaras dengan keinginan publik Probolinggo kepada tokoh agama dan ulama untuk memimpin pasca OTT KPK. Tokoh agama dan kiai dari pesantren juga menempati elektabilitas urutan teratas.

Dalam survei tertutup sembilan calon bupati yang disebut-sebut bakal maju dalam pilkada Probolinggo, sosok Muhammad Haris (Gus Haris) menempati posisi elektabilitas teratas dengan 23,6%. Posisi kedua disusul Mahdi (10,0%), Abdul Malik Haramain (9,8%), Timbul Prihanjoko (9,5%), Faisol Reza (3,4%), dan empat lainnya di bawah 1 persen.

Sedangkan jika dimunculkan tiga calon saja dengan enam simulasi calon, nama Gus Haris selalu menempati urutan teratas dengan prosentase 23,9% hingga tertinggi 31,6%. Sedang calon lainnya dalam simulasi yang sama berada di posisi prosentase di bawah 10 persen.

Pun demikian jika dimunculkan dua nama calon dengan enam simulasi, nama Gus Haris juga menempati urutan teratas. Prosentase elektabilitas tertinggi Gus Haris pada dua simulasi berada pada angka 31,8%.

Publik Probolinggo pun kembali menempatkan alasan bahwa tokoh agama dan ulama yang dinilai mampu menyelesaikan problem kabupaten ini pasca tsunami politik setelah OTT KPK. Hal itu menjadi cermin bahwa harapan masyarakat pada tokoh agama sangat besar.