Sukses

5 Rekomendasi Buku Untuk Mengisi Waktu di Bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, kamu bisa mengisi waktu dengan membaca buku-buku yang bermanfaat.

Liputan6.com, Jakarta - Selama bulan Ramadan, kamu bisa mengisi waktu dengan membaca buku-buku yang bermanfaat. Selain membaca buku self-development, kamu bisa membaca buku-buku religi, novel, atau ensiklopedia.

Kami akan memberikan rekomendasi buku terbaik untuk mengisi waktu di bulan Ramadan, sekaligus menjadi target baru menghabiskan buku bacaan sebagai resolusi 2023-mu. Apa saja buku yang bagus untuk dibeli sebelum Ramadan tiba?

1. Jika Tuhan Mahakuasa, Kenapa Manusia Menderita?

Buku karya Ulil Abshar Abdalla ini merupakan buku religi yang membahas tuntas soal Aqidah dan keimanan. Di sini, Ulil menjelaskan kehidupan bab per bab yang dikupas dengan ayat-ayat kauniyah dan kauliyahnya. Seperti agama dengan sains, hukum alam, dan pemahaman akidah Islam bersama Al-Ghazali. 

2. You Do You

You Do You adalah buku karya Fellexandro Ruby, seorang youtuber dan content creator di Instagram yang membahas soal pengembangan diri dan finansial. Di buku ini, kamu akan diberikan pengalaman hidup dan cara mengembangkan diri ala Ruby berikut dengan tips dan kisahnya yang penuh dengan hikmah.

3. Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Buku Karya Rusdi Mathari membuat kita mengenal diri manusia seakan tidak ada apa-apanya. Kesombongan yang dikuliti habis-habisan dapat dibaca dari kisah-kisah dalam buku ini. Sederhana dan sangat berkaitan dengan cerita-cerita bermasyarakat hari ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

4. Islam Kita Nggak Kemana-mana Kok Disuruh Kembali

Buku karya Ahmad Khadafi menceritakan kisah-kisah yang membuat kita kembali berkaca kepada keimanan kita. Bagaimana ilmu dan akidah yang dimiliki terpancar lewat akhlaq. Buku ini memberikan pandangan baru dan hal-hal yang membuat kita semakin bertanya kepada diri sendiri.

5. Wanita yang Merindukan Surga

Esty Dyah Imaniar membungkus banyak cerita soal hijrah kekinian yang patut diperbincangkan. Bukannya justru menyebar kebaikan dan keberagaman, hijrah yang dikenal menjadi kian eksklusif. Banyak kisah seru dan pandangan yang dibagikan soal wanita-wanita “hijrah” agar tidak salah jalan.

Penulis: Fathia Uqimul Haq