Liputan6.com, Jakarta - Marah merupakan luapan emosi yang biasanya terjadi karena beberapa faktor. Meski meluapkan emosi baik dilakukan untuk kesehatan fisik dan mental, tapi marah juga bisa berakibat buruk terhadap kesehatan, lho.
Baca Juga
Advertisement
Secara negatif, marah dapat mempengaruhi kesehatan, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Salah satunya adalah marah dapat meningkatkan detak jantung hingga tekanan darah.
Tentu saja kondisi dapat berbahaya bagi kesehatan jika berlangsung lama dan terus menerus. Selain mengganggu kesehatan mental, marah yang tidak bisa dikelola juga dapat mengganggu kesehatan fisik.
Apa saja penyakit muncul akibat marah? Yuk, simak ulasan lengkapnya.
Â
Â
6 Penyakit yang Muncul Karena Marah
1. Penyakit kardiovaskular
Marah yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Hal ini disebabkan karena marah yang terus-menerus dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung.Â
2. Gangguan pencernaanÂ
Marah yang berlebihan atau terus-menerus dapat memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, atau sembelit.Â
3. Gangguan kesehatan mentalÂ
Marah yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar.
4. Autoimun
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa marah yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan psoriasis.
5. Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa marah yang terus-menerus atau tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, meskipun bukti ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
6. Gangguan tidur
Marah yang tidak terkelola dengan baik juga dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia.
Itu dia beberapa penyakit yang dapat timbul akibat marah yang tidak bisa terkelola dengan baik.Â
Secara umum, marah merupakan respon yang normal dalam situasi situasi tertentu, dan bisa memberikan energi untuk menghadapi tantangan atau keputusan sulit. Pastikan untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengelola emosimu, ya.
Advertisement