Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, ibadah tidak melulu di atas sajadah, ibadah bisa saja dilakukan ketika bekerja, utamanya adalah memahami kaidah-kaidah dalam beribadah. Membaca wirid dan selawat saat bulan Ramadan juga menjadi ibadah kecil yang dianjurkan.
Hal tersebut disampaikan oleh KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ dalam program Lenong Menunggu Berbuka Puasa, Inspirasi Ramadan 2023 BKN PDI Perjuangan di akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Selasa (18/04/2023) saat menyambut momen Lailatul Qadar.
Baca Juga
"Paling tidak zikir dulu di hati kita. Zikir ada Bil Qalbi dan Bil Lisan (dengan hati dan lisan), banyak dari kita hanya zikir Bil Lisan saja, karena kita tidak merasa ada Allah di diri kita, Lailatul Qadar itu adalah merasakan esensi daripada ibadah itu," jelasnya.
Advertisement
Syauqi menerangkan, saat ini banyak orang beribadah tetapi tidak memahami secara benar kaidah-kaidah beribadah. Banyak orang beribadah tetapi tidak tahu makna dan yang utama daripada beribadah khususnya dalam waktu momen bulan suci Ramadan.
"Sekarang banyak ibadah model runtuhin, kali-kali aja dapat, tapi tanpa tahu kaidahnya. Karena dalam ibadah itu ada kaidah. Kalau kita tidak jaga awal ibadah kita, apa iya kita akan dapat," ujarnya.
"Sedangkan kita tidak jaga bakti kepada orang tua, sedekah, puasa, shalat, baca Al-Qur'an selama tiga puluh hari. Artinya hidup ini sebuah perjalanan panjang, pertanyaannya bekal apa yang sudah kita persiapkan," sambung Syauqi.
Pada momen khususnya di 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, lanjut Syauqi, umat Islam diharapkan betul-betul memanfaatkannya untuk beribadah dan beramal sebanyak mungkin. Sebab, terdapat malam Lailatul Qadar. Ia merupakan malam penuh berkah dan kemuliaan.
"Lailatul Qadar itu satu malam yang penuh keberkahan, dimana di dalamnya awal pertama kali turunnya Al-Qur'an," imbuhnya.
Syauqi menyatakan, ibadah khususnya di bulan Ramadan jangan "musiman" dan mengincar satu momen ibadah saja seperti Lailatul Qadar, karena ibadah itu terdapat kaidah-kaidah lain yang harus dijalankan untuk menguji ketakwaan seorang Muslim.
"Kalau dibilang tanggalnya, memang ada beberapa ulama yang bisa menebak, kalau umpama Ramadan hari Senin, Lailatul Qadarnya itu tanggal sekian. Sekali lagi itu ngincer namanya," jelasnya.
Â