Ingin Gapai Impian Tunaikan Ibadah Haji Atau Umrah? Ini Salah Satu Solusinya

Liputan6.com, Surabaya - Ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang ke-5 menjadi keinginan umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, tantangan untuk menunaikan ibadah haji cukup besar, mulai dari biaya yang tinggi hingga antrean naik haji yang begitu panjang.

Berdasarkan data dari situs Kementerian Agama, waktu antrean terlama mencapai 48 tahun untuk Kabupaten Bantaeng serta yang tersingkat 11 tahun di Kabupaten Maluku Barat Daya. Lamanya antrean tersebut membuat kebanyakan jemaah yang berangkat ke Tanah Suci sudah berusia lanjut.

Sementara itu untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) alias biaya yang ditanggung jemaah haji pada tahun 2023 sebesar Rp49,81 juta. Angka yang ditetapkan Kemenag itu mencapai 55,3% dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Secara total, Indonesia memperoleh kuota jemaah haji pada tahun 2023 sebanyak 221.000 orang, dengan perincian, sebanyak 203.320 kuota jemaah haji reguler serta 17.680 kuota jemaah haji khusus. Pada 2023, Indonesia mendapatkan tambahan 8.000 kuota tambahan jemaah haji Indonesia untuk keberangkatan tahun ini.

Layanan pemberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi menjadi dua berdasarkan fasilitas yang bakal didapatkan, yaitu haji regular serta haji plus. Haji regular diselenggarakan langsung pemerintah melalui Kementerian Agama. Sementara, haji plus diselenggarakan oleh pihak travel haji yang telah ditunjuk langsung oleh pemerintah. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada cara setoran pendaftaran, jumlah pembayaran dan fasilitas yang didapatkan.

Inilah mengapa tabungan haji atau umrah menjadi pilihan yang realistis bagi masyarakat Indonesia yang ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Melalui tabungan haji atau umrah, dana yang dikumpulkan untuk beribadah menjadi lebih aman serta membuat jemaah lebih terencana dalam pengumpulan dana tersebut.