Liputan6.com, Jakarta Dukungan terhadap penggunaan energi baru dan terbarukan terus bergulir dari sejumlah instansi. Salah satunya perusahaan pelopor metode Rp0 dalam pembiayaan PLTS Atap yakni Xurya.
Xurya terus memberi dukungannya untuk memperingati deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6. Kali ini, perayaan GNSSA dilakukan cukup berbeda dimana Xurya memilih Jawa Timur sebagai lokasi penyelenggaraan, tepatnya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, pada hari Jumat (15/09/2023).
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menjelaskan, GNSSA adalah sebuah gerakan yang dideklarasikan pada tanggal 13 September 2017 lalu oleh dua kementerian.Â
Advertisement
Baca Juga
Deklarasi dilakukan oleh berbagai asosiasi energi terbarukan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Institute of Essential Services Reform (IESR).Â
"Gerakan ini bertujuan untuk mendukung Kebijakan Energi Nasional. Yakni tercapainya 23% penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025," kata Fabby yang juga merupakan deklarator Deklarator GNSSA, Sabtu (16/9/2023).
Ia mengatakan, salah satu gerakan nyata tersebut dengan mendorong dan mempercepat pembangunan pembangkit listrik surya atap. Pembangunan di perumahan fasilitas umum, gedung perkantoran dan pemerintahan, bangunan komersial, dan kompleks industri.Â
Fabby mengatakan, sejak dideklarasikan hingga sekarang, sudah lebih dari 50 badan usaha di Indonesia mendukung gerakan ini.
Berdasarkan target 23 persen, bauran energi terbarukan di 2025, dimana PLTS ditargetkan berkontribusi 6,5 GW.Â
"PLTS Atap yang belum jadi sumber energi yang mainstream harus berkontribusi. Karena perlu pertumbuhan yang masif, kami mendorong gerakan ini. Dengan demikian target 1 GW di 2020 lalu, dapat terwujud oleh gerakan rakyat yang memasang PLTS Atap di atap bangunan rumah, kantor, dan industri," katanya.
Peluang Ekonomi
Selain itu, GNSSA juga menciptakan peluang usaha dan kesempatan investasi bagi energi terbarukan.Â
"Saya berharap kita dapat menggaungkan gerakan ini kembali supaya menjadi gerakan yang dapat mendukung transisi energi di Indonesia dan menjadikan PLTS sebagai kontributor utama dalam upaya percepatan melakukan transisi energi," sambungnya.
Hingga bulan Juli 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia meningkat signifikan hingga 26%, dari jumlah pelanggan sebanyak 5.926 pada Juli 2022 menjadi 7.472 pelanggan per Juli 2023.Â
Tuntutan pasar yang semakin kuat akan penggunaan produk hijau mendorong sektor komersial dan industri mulai beralih menggunakan energi terbarukan, salah satunya PLTS Atap.
Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan permintaan instalasi PLTS Atap meningkat cukup pesat, terutama untuk sektor komersial dan industri.Â
"Hal tersebut juga berpengaruh langsung kepada performa bisnis Xurya. Kenaikan permintaan PLTS Atap ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan saja, tetapi juga dari nilai ekonomi," katanya.
Ia menjelaskan, dengan menggunakan PLTS Atap, perusahaan dapat menghemat total tagihan listrik perusahaan. PLTS Atap dapat menjadi solusi yang tepat bagi perusahaan yang ingin mulai mengimplementasi kebijakan sustainability.Â
"Kedepannya, kami harap kolaborasi antar pihak dapat terus terjaga agar agenda transisi energi dapat terealisasi dalam waktu dekat," katanya.
Direktur PT Samator Indo Gas Imelda M. Harsono mengatakan, GNSSA telah mendorong banyak perusahaan, dari skala kecil hingga besar, untuk mengadopsi PLTS Atap sebagai bagian dari strategi perusahaan.Â
Menurutnya, penggunaan energi terbarukan membantu perusahaan untuk mengurangi gas emisi karbon dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan.Â
Oleh karena itu, kehadiran PLTS Atap menjadi sebuah langkah konkret dan positif dalam merealisasikan komitmen kami menjadi perusahaan yang berkelanjutan.Â
"Kami harap akan banyak pelaku industri yang terinspirasi dan mulai menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi bagi operasional perusahaan," katanya.Â
Advertisement