Sukses

Dukungan Pelindo untuk Memperluas Pasar UMK

ASMINDO mencatat potensi pasar mebel secara global yakni sebesar 766 miliar dolar AS. Dari potensi tersebut, Indonesia baru memperoleh sekitar 2,8 miliar dolar AS pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) kembali memfasilitasi kelompok usaha mikro dan kecil (UMK) binaannya di ajang pameran berskala internasional. Kali ini, 4 UMK binaan Pelindo yang bergerak di bidang permebelan dan kerajinan diikutkan dalam pameran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA ) 2023, yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang Selatan, Banten.

“Kami berharap, melalui ajang ini, para pelaku usaha bidang permebelan dan kerajinan, terutama UMK dampingan Pelindo bisa menembus pasar luar negeri. Meskipun event ini dilaksanakan di dalam negeri, namun peserta dan pengunjung yang hadir banyak berasal dari luar negeri,” kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono, Minggu (17/9/2023) dalam keterangannya.

Pameran IFFINA 2023 yang berlangsung pada 14 sampai 17 September 2023 ini merupakan event ke-10 yang diadakan oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), sekaligus pameran IFFINA pertama pascapandemi. Sebanyak 298 peserta pameran dari 52 negara ikut meramaikan pameran mebel dan kerajinan yang berorientasi ekspor ini.

Keempat UMK binaan Pelindo yang ikut di pameran ini antara lain CV Kirana Cipta Lestari, Yaoecocraft, Wongpur, dan Tridolbag.

“Mereka hadir dengan membawa produk-produk terbaik, dengan target pasar luar negeri,” ucap Ali.

Pameran IFFINA 2023 dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar dari sisi bahan baku, sumber daya manusia hingga keragaman budaya untuk pengembangan industri furnitur. Namun porsi yang sudah digarap dari pengusaha dalam negeri masih sedikit dibandingkan negara lain.

ASMINDO mencatat potensi pasar mebel secara global yakni sebesar 766 miliar dolar AS. Dari potensi tersebut, Indonesia baru memperoleh sekitar 2,8 miliar dolar AS pada 2022.