Sukses

Sapiderman Bukan Sapi'i, Upaya Pemerintah Menekan Angka Kematian Sapi di Jawa Timur

Cerita warga dan kerja keras pemprov Jawa Timur melawan ancaman wabah PMK yang membuat peternak sapi merugi

Liputan6.com, Jakarta Seorang bapak yang berprofesi sebagai jurnalis di Surabaya, berusaha menghibur sang putri yang sedang galau dengan main tebak-tebakan dan berpantun. 

Sang bapak bertanya? Sapi, Sapi apa yang rajin ke masjid. Anak menjawab tidak tahu. "Jawabannya adalah Sapi'i (Pak Safi'i). Beliau merupakan seorang takmir masjid di kampus bapak (Stikosa-AWS) Surabaya," ujar sang bapak, Kamis (28/9/2023) malam. 

Sang bapak kemudian bercerita tentang kondisi ternak sapi di Jawa Timur, yang hingga saat ini masih dihantui wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Bertepatan dengan malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sang bapak juga menceritakan kisah Sang Rosul saat sedang menghadapi wabah penyakit yang menyerang hewan ternak. 

"Di zaman Nabi memang ada kejadian penyakit menular sesama unta. Nabi hanya memberi petunjuk agar unta yang sakit dipisah dengan unta yang masih sehat. Juga belum ada vaksinasi hewan di masa Nabi," ucap sang bapak menirukan kalimat Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, Ma'ruf Khozin. 

Lantas sang bapak menyampaikan bahwa sapi-sapi di Jawa Timur tidak boleh mati (kalah dengan virus PMK), karena banyak manfaat yang terkandung di dalam tubuh sapi, mulai dari daging hingga susunya. 

Saking spesialnya hewan ternak, sampai-sampai di dalam Al Quran juga terdapat surah yang membahas mengenai hal tersebut. 

"Surah Al-An'am (Binatang ternak) menjelaskan nama-nama binatang ternak yang bisa dikonsumsi dagingnya dan bisa digunakan menjadi alat transportasi zaman itu, sebelum ada mesin. Dan juga susu hewan ternak seperti sapi yang banyak mengandung manfaat kesehatan jika dikonsumsi oleh manusia," ujar sang bapak yang kembali menirukan kalimat Ma'ruf Khozin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Vaksin PMK

Sang bapak mengatakan, segala upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, salah satunya adalah melakukan vaksinasi PMK pada hewan ternak sapi. 

Berdasarkan data pada https://isikhnas.com/ sejak awal kebijakan vaksinasi PMK diambil yaitu tanggal 14 Juni 2022 sampai 3 Agustus 2023 sebanyak 6.157.914 dosis vaksin telah dimanfaatkan  hewan ternak di Jatim. 

Atas capaian ini, lanjut sang bapak, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja keras semua pihak dan stakeholder, baik di lingkup di Pemprov maupun kabupaten/ kota se Jatim. 

Ini menunjukkan Jatim sangat serius dalam upaya pengendalian dan  pencegahan meluasnya PMK. 

"Alhamdulillah capaian vaksin PMK Jatim  tertinggi di Indonesia. Capaian vaksin PMK Jatim ini secara keseluruhan dari tahun 2022 sampai 2023 juga berkontribusi 36 persen pada capaian vaksinasi PMK  Nasional," kata sang ayah menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

"Ini merupakan komitmen kita bersama untuk segera dilakukan sejak awal munculnya PMK di Jawa Timur. Langkah antisipatif ini memang terus saya tekankan agar pengendalian bisa maksimal," lanjutnya.

Masih berdasarkan data dari https://isikhnas.com/ capaian vaksinasi PMK Jatim di tahun 2023 mulai 1 Januari sampai 3 Agustus 2023 telah mencapai 3.613.085 dosis. 

Sementara posisi kedua sampai kelima berturut-turut adalah Provinsi Jateng dengan capaian 682.365 dosis, NTB 680.883 dosis, Lampung 354.483 dosis dan Sulawesi Selatan 350.119 dosis.

"Alhamdulillah capaian vaksinasi PMK Jatim di tahun 2023 yang belum sampai akhir ini sudah setara 47 persen,  semoga signifikan dalam menjaga hewan ternak kita agar sehat dan aman dikonsumsi," ungkap sang bapak kembali menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

3 dari 5 halaman

Sinergi

Sang bapak mengatakan, Gubernur Khofifah juga menjelaskan bahwa langkah antisipatif ini melibatkan banyak pihak di Jatim. Seperti Tenaga Kesehatan (Nakes) Hewan baik dokter hewan maupun paramedik veteriner. 

"Kami juga melibatkan ratusan dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)," ucapnya.

Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih para nakes dari unsur TNI dan POLRI. 

Selain itu, juga melibatkan ratusan dokter muda dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Universitas Wijaya Kusuma. 

"Dengan jumlah SDM yang begitu besar maka tidak salah kalau Jatim berhasil menempati posisi teratas pada capaian vaksinasi PMK," katanya.

Gubernur Khofifah juga menegaskan, kata sang bapak, pentingnya sinergi dan kolaborasi yang harus terus dibangun dengan semua pihak. 

Karena masalah apapun akan dapat diselesaikan ketika semua pihak bergandengan tangan melakukan percepatan dalam menuntaskan permasalahan tersebut.

"Memang kolaborasi, sinergi, strong partnership harus terus dibangun diantara semua stakeholder, ini adalah kunci," pungkasnya. 

4 dari 5 halaman

Capaian Vaksin

Selanjutnya, sang bapak kemudian menyampaikan kata-kata motivasi kepada putrinya yang diambil dari pepatah Arab yaitu Man Jadda WA Jadda, yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.

Kalimat tersebut juga menggambarkan kegigihan Pemprov Jatim dalam memerangi virus PMK pada hewan ternak. 

Terbukti, Provinsi Jawa Timur berhasil meraih empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan tingkat nasional dari Kementrian Pertanian RI.

Keempat penghargaan tersebut, yaitu Peringkat I Dinas Provinsi dengan Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN. Terbanyak Tahun 2023, Peringkat I Provinsi Pendukung Kegiatan Transfer Embrio Terbaik kategori wilayah Maju.

Peringkat I Provinsi dengan Tingkat Vaksinasi PMK Terbaik Nasional, dan Harapan II Provinsi dengan Capaian Kinerja Terbaik Penandaan dan Pendataan Ternak.

Penghargaan ini diserahkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo Kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani pada Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 di Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (22/9).

Atas diterimanya empat penghargaan itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan rasa syukur dan bangganya sekaligus apresiasi kepada Kementan RI. 

Ini merupakan wujud komitmen berbagai pihak dalam memajukan bidang peternakan di Jatim. 

5 dari 5 halaman

Pemanfaatan Teknologi

"Alhamdulillah, Jawa Timur mendapat empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan. Ini tentunya menjadi penyemangat seluruh jajaran Pemprov Jatim untuk terus berbuat lebih banyak dan lebih baik di bidang peternakan. Dan sekaligus menjadi bukti kalau peternakan kita unggul," ujar sang bapak menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

"Terimakasih kepada tim Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, seluruh petugas pemeriksa kebuntingan serta petugas inseminasi buatan di Jatim. Juga pada para stakeholder baik di lingkup pemprov maupun kabupaten/ kota se Jatim, dan tentunya juga kepada para peternak sapi di Jatim,” lanjutnya.

Untuk penghargaan Provinsi Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN terbanyak didapat atas capaian akseptor/betina produktif IB Jatim tahun 2022 sebanyak 1.548.962 ekor atau 45 persen dari nasional di angka 3.432.328 ekor. 

Sementara itu, periode 1 Januari - 21 September 2023, sebanyak 1.001.786 ekor atau 45 persen dari nasional di angka 2.208.434 ekor. 

Selain itu, Pemprov Jatim akan terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi IB untuk mendorong terciptanya swasembada daging tingkat nasional. 

Dimana berdasarkan data BPS 2023, jumlah populasi Sapi Potong di Jatim tahun 2022 mencapai 5.070.240 ekor dan merupakan tertinggi nasional. Demikian juga untuk Sapi Perah di Jatim tahun 2022 sebanyak 314.385 ekor dan juga tertinggi nasional.

"Kita berharap dengan optimalisasi teknologi IB maka akan bisa mempertahankan posisi Jatim swasembada daging. Dan bisa terus mensuplai kebutuhan daging di wilayah Jatim dan di luar Provinsi Jatim. Sehingga juga ikut mewujudkan swasembada daging nasional," tandasnya.

Sang bapak menyebut, Pemprov Jatim juga meraih penghargaan peringkat pertama sebagai provinsi pendukung kegiatan Transfer Embrio (TE) terbaik kategori wilayah maju. 

TE merupakan bioteknologi reproduksi yang digunakan sebagai salah satu strategi breeding. Metodenya memanfaatkan bibit induk betina dan jantan unggul untuk peningkatan produktivitas. 

"Hasil TE jantan nanti dapat dimanfaatkan sebagai calon pejantan untuk BIB nasional maupun daerah. Sedangkan betina dapat digunakan sebagai sumber bibit untuk mempercepat pembibitan sapi galur murni," kata sang bapak kembali menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

Peringkat pertama yang juga diraih Jatim, yakni sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terbaik nasional. 

Data dari https://siagapmk.crisis-center.id/ per 21 September 2023 pukul 18.36 WIB, capaian vaksinasi PMK selama tahun 2022 - 2023 di Jatim adalah tertinggi di Indonesia mencapai sebanyak 7.394.614 dosis. Dan mampu berkontribusi 39 persen dari total vaksinasi PMK nasional yaitu 19.554.202 dosis. 

"Alhamdulilah, capaian vaksinasi PMK Jatim tertinggi di Indonesia. Dan mampu berkontribusi sebesar 39 persen atas capaian total vaksinasi PMK nasional. Capaian ini menunjukkan komitmen berbagai pihak atas keseriusan penanganan PMK di Jatim," tutur san bapak kembali menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

Jatim meraih Harapan II provinsi dengan capaian kinerja terbaik penandaan dan pendataan ternak. Yang mana, hal tersebut dilakukan dengan pemasangan Eartag Secure QR Code dan pendataan ternak dengan aplikasi Identik PKH. 

Juga dalam rangka optimalisasi pelaksanaan vaksinasi PMK untuk mengetahui jumlah populasi dan sebaran ternak di daerah.

Di sisi lain, kata sang bapak, Kementan RI juga memberikan penghargaan untuk tiga Petugas optimalisasi reproduksi dari Jatim. Yaitu pada Maria Beny Al Furqon sebagai Peringkat I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional, Salidjo sebagai Harapan I Petugas Transfer Embrio Terbaik Nasional, serta Dwi Lifi Mahar Ungga sebagai Harapan 2 Petugas Inseminator Terbaik Nasional.

"Mereka merupakan role model bidang peternakan yang dimiliki Jawa Timur. Saya yakin, kita juga memiliki lebih banyak petugas yang juga ikhlas dan semangat mengabdi," ucap sang bapak kembali menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

"Penghargaan ini untuk kita semua. Terimakasih sekali lagi, atas kerja keras dan kerja kolektif semua pihak," ujar sang bapak kembali menirukan kalimat Gubernur Khofifah. 

Untuk menutup perbincangan dengan putri semata wayangnya, sang bapak menyampaikan pantun seperti ini. Pergi ke warung beli terasi, cukup sekian dan terima kasih. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.