Sukses

Tanggapan GRIB Jaya Soal Dugaan Perundungan oleh Calon Wakil Wali Kota Batu

Seperti diketahui, beredar video di media sosial utamanya whatsapp yang menunjukkan calon wakil wali kota nomor urut 1 Heli Suyanto yang memaksa melepas jaket pendukung beratribut paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar.

Liputan6.com, Batu - Ketua GRIB Jaya Jawa Timur, Achmad Miftahul Ulum, menyesalkan tindakan dugaan bullying yang dilakukan oleh salah satu calon wakil wali Kota Batu,Jawa Timur yang maju pada kontestasi Pilkada 2024 pascadebat ketiga, Rabu 21 November 2024 di Hotel Golden Tulip Kota Batu.

Seperti diketahui, beredar video di media sosial utamanya whatsapp yang menunjukkan calon wakil wali kota nomor urut 1 Heli Suyanto yang memaksa melepas jaket pendukung beratribut paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar.

Jaket itu dikenakan oleh relawan Jeremy Nata. Tak hanya memaksa melepas jaket, Heli dan pendukungnya melakukan perundungan tepat di muka Jeremy.

Ia menilai, tindakan perundungan tersebut tidak sepatutnya dilakukan, karena bisa memecah belah masyarakat Kota Batu di tengah sejuknya suasana politik di Kota Apel ini. Apalagi dilakukan oleh paslon yang sedang berkontestasi.

"Pada intinya, GRIB JAYA tidak ingin Kota Batu terpecah belah, dicap menjadi kota pembully, dan kota yang tidak menghargai perbedaan," kata keluh Ulum dalam rilis pers tertulisnya, Minggu 24 November 2024.

Ia mengatakan, pemimpin Kota Batu haruslah figur yang memberi contoh, merangkul, mengayomi sesama, tidak menjadi pembuli, dan tidak membeda-bedakan berdasarkan RAS, agama dan golongan.

"Kalau ada pembelaan bahwa tindakan itu merupakan candaan semata, rasanya kok berlebihan. Karena sangat terlihat kasar saat melepas jaket relawan paslon lain," katanya.

Apalagi masih dalam video yang sama, kata Ulum, ada dorongan keras oleh orang yang sama terhadap relawan yang sama pula saat ingin turun tangga. Meski tak sampai terjatuh, aksi ini dinilai Ulum sangat kasar dan tidak layak.

Apalagi menurut Ulum, Presiden RI Prabowo Subianto terus mencontohkan keakraban dan mengayomi sesama, meskipun lawan politiknya.

Saat pilpres lalu misal, Prabowo bahkan meminta maaf kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jika ada tindakan yang kurang berkenan. Di panggung debat, Prabowo juga tidak pernah menghina atau merendahkan orang yang bersebrangan dengan dirinya.

 

Video Terkini