Sukses

Perdana, Mendag Budi Lepas Ekspor Sepeda Elektrik dari Sidoarjo ke Amerika

Budi Santoso mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan rancangan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif

Liputan6.com, Sidoarjo Peluang ekspor produk dalam negeri Indonesia masih menjadi daya tarik sejumlah negara. Salah satunya sepeda elektrik (E-Bike) buatan Sidoarjo Jawa Timur. 

Ekspor perdana E-Bike milik PT Insera Sena Sidoarjo ini dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. 

"Kami saat ini mengarahkan fokus untuk perluasan ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan dengan negara-negara asing," ujarnya di Sidoarjo, Selasa (3/12/2024).

Mendag Budi mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan rancangan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif. 

Kerjasama tersebut antara dua negara dalam Indonesia-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk membuka peluang ekspor menuju Amerika Utara.

"Saat ini Kementerian Perdagangan akan fokus untuk menyelesaikan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara untuk memperluas potensi ekspor Indonesia," ucapnya.

Mendag Budi menjelaskan, Indonesia saat ini telah memiliki lebih dari 40 Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang merupakan kantor perwakilan Kementerian Perdagangan untuk urusan promosi produk dalam negeri yang tersebar di seluruh dunia.

"ITPC tersebut bisa dimanfaatkan para pelaku industri lokal untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat internasional," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Kualitas Ekspor

Dalam kesempatan ini, Mendag Budi menilai PT Insera Sena mampu menjadi contoh positif bagaimana produk dalam negeri yang memiliki kualitas baik. 

Disertai dengan branding yang kuat mampu menggerakkan konsumen untuk memilih produk lokal dibanding produk impor.

"Kita lihat bagaimana merek sepeda Polygon yang diproduksi PT Insera Sena ini mampu menjadi pilihan utama masyarakat," ucapnya.

Mendag Budi menyebut, melalui ITPC yang tersebar di lebih dari 40 negara tersebut, PT Insera Sena dapat mendalami potensi ekspor yang merupakan unggulan dari PT Insera Sena tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) PT Insera Sena, Soejanto Widjaja menambahkan, ekspor kali ini merupakan langkah awal PT Insera Sena. 

Melalui produk sepeda elektrik Polygon untuk memasuki pasar baterai sepeda elektrik yang menjadi pilihan kendaraan masyarakat di negara maju.

"Nilai potensi global industri baterai untuk sepeda listrik saat ini berada di angka 50 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 796 miliar," ujarnya.

Hal ini juga merupakan langkah PT Insera Sena untuk hilirisasi komponen baterai. Sehingga ke depannya PT Insera Sena mampu memproduksi baterai yang tak hanya digunakan untuk e-bike tetapi juga untuk sumber tenaga konvensional bagi masyarakat.

"Target kami pada 2029 kami mampu membangun pabrik battery-cell sendiri untuk memproduksi baterai yang tak hanya digunakan untuk e-bike tetapi juga bisa digunakan sebagai sumber tenaga bagi kehidupan masyarakat," ucapnya.

Soejanto menegaskan, saat ini PT Insera Sena melalui merek sepeda Polygon lebih banyak menjual barangnya ke luar negeri dengan prosentase 40 persen produk diekspor ke Amerika Serikat.

"Selanjutnya, 40 persen ke negara-negara Eropa, serta 20 persen untuk pasar dalam negeri," ujarnya.