Liputan6.com, Los Angeles Leher bagi seorang wanita bisa menjadi salah satu organ tubuh yang dapat menarik perhatian lawan jenis. Namun, Sydney V. Smith terlalu terobsesi memiliki leher panjang melebihi manusia normal lainnya sehingga ia dijuluki sebagai "wanita jerapah".
Seperti yang dilansir dari Huffington Post, Selasa (8/4/2014), Sydney V. Smith mengaku bahwa lehernya yang panjang tersebut sudah ia dapatkan sejak remaja. Dan ketika mulai tumbuh dewasa, ia semakin ingin membuat lehernya semakin panjang dengan metode suku Kayan Lahwi Thailand yang membungkus leher mereka dengan cincin tembaga. Berkat usahanya tersebut kini Sydney mengaku memiliki leher sepanjang 28 centimeter.
"Aku dari dulu sudah memiliki leher panjang, oleh karena itu aku sering dipanggil 'wanita jerapah' oleh teman sekolahku," ungkap wanita berumur 28 tahun ini. "Lalu aku melihat suku berleher panjang di Thailand dan Myanmar saat menonton National Geographic, sejak saat itu aku terpesona dan ingin menjadi seperti mereka."
Advertisement
Setelah itu, ia memutuskan untuk mencontoh suku tersebut dengan memakai cincin tembaga di lehernya secara bertahap hingga menjadi 11 buah. Awalnya wanita asal Los Angeles ini mengaku kesulitan memakai cincin ini di lehernya. Ia selalu mengeluh tidak bisa berpergian secara normal tanpa menjadi pusat perhatian orang lain.
"Itu kadang mempersulitku saat mengemudi," ungkap Sydney. "Jika musim panas tiba leherku menjadi mudah berkeringat dan membuatku menjadi bau sekali."
Kini setelah memiliki leher yang cukup panjang, ia mulai melepas cincin-cincin tersebut dari lehernya. Selain itu, berbagai resiko kesehatan akan menghantui Sydney jika ia tetap mempertahankan cincin itu di lehernya. Salah seorang ahli juga menghimbau para wanita untuk tidak meniru suku Kayan yang memperpanjang lehernya karena bisa beresiko buruk pada tulang leher.
"Cincin tersebut tak akan membuat leher panjang, melainkan hanya menekan tulang," ujar Edward Meyer. "Jika cincin tersebut dilepas maka akan terlihat bekas luka dan jamur tumbuh di leher karena bergesekan dengan tembaga dalam waktu yang cukup lama."