Sukses

Influenza Sorbet, Es Krim Khusus Bagi Penderita Flu

Telah hadir Influenza Sorbet, es krim khusus bagi penderita flu. Es krim ini diyakini bisa menyembuhkan sakit tenggorokan dan men flu.

Liputan6.com, New York Saat Anda sedang menderita flu, pasti Anda dilarang untuk minum air dingin dan mengonsumsi es krim. Tapi jangan khawatir,walaupun sedang menderita flu, Anda tetap dapat menikmati es krim berikut ini.

Seperti yang dilansir dari Huffingtonpost, Selasa (22/4/2014), Influenza Sorbet adalah es krim yang dibuat khusus untuk mengobati para penderita flu.

Terobosan ini kali pertama digagas sebuah perusahaan es krim di New York, Amerika Serikat, Splendid Ice Creams. Pihak perusahaan tersebut juga mengklaim es krim tersebut sebagai camilan bagi penderita flu.

Hal itu diungkapkan pemilik perusahaan es krim, Jeni Britton Bauer. Dia yakin es krim buatannya bisa menyembuhkan sakit tenggorokan dan membersihkan ingus di hidung. Selain itu, dia juga memberi sejumlah pilihan rasa yang bisa dipilih pelanggan.

Ada rasa jahe, lemon, madu, jeruk, cabai cayenne (terkenal bisa meringankan sakit tenggorokan, reumatik dan arthritis), rasa bourbon (rasa wiski khas Amerika yang dibuat di Bourbon, Amerika Serikat), dan rasa pectin (karbohidrat yang berasal dari cuka apel). Es krim ini dijual seharga US$ 12 (sekitar Rp 125 ribu) per liter.

Bauer juga bercerita mengenai para pelanggannya. Mereka mengaku merasa lebih baik setelah makan es krim tersebut kala sedang flu. "Orang yang membeli es krim memberitahu saya, mereka merasa lebih baik. Mungkin karena bahan rahasia seperti pektin dosis kecil, yang ditemukan dalam obat batuk yang ada pada es krim," kata Bauer.

Saking banyaknya peminat, Bauer kini kebanjiran pesanan es krim khusus flu. "Pesanan es krim telah melonjak secara dramatis dalam dua minggu terakhir," kata Bauer. Mengenai temuan ini, seorang tim ilmuwan dari New York Medical College, Doris Bucher mendukungnya. "Ini cara menyenangkan untuk mengusir flu, mungkin karena kandungan rempah-rempah yang bagus bagi kesehatan," kata Doris Bucher.