Liputan6.com, Lima Sekilas jika Anda melihat tumbuhan ini, Anda akan berpikir bahwa tumbuhan ini adalah lumut yang tumbuh pada bebatuan. Tumbuhan berwarna hijau yang menyerupai lumut ini ternyata tergolong tumbuhan yang langka dan sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Seperti yang dilansir dari Amusingplanet, Jumat (30/5/2014), nama tumbuhan tersebut adalah Yareta. Yareta sendiri dalam bahasa Spanyol disebut juga "Llareta", hidup di ketinggian Andes di Peru.
Tanaman keluarga Apiaceae ini tumbuh di padang rumput dingin Puna di kawasan Andes Peru, Bolivia, Chile dan Argentina pada ketinggian 3.200-4000m dpl, di mana angin bertiup tanpa henti dan dinginnya bisa meretakkan granit.
Advertisement
Untuk bertahan hidup di kondisi ekstrim, Yareta tumbuh menjadi sangat padat hingga dapat menahan beban tubuh manusia. Ia berusaha tumbuh sedekat mungkin dengan tanah untuk mendapat panas yang membantu untuk melawan kuatnya angin dataran tinggi.
Pasalnya, angin itu dapat merobek akar tanaman apapun. Yareta juga memiliki daun lilin tertutup, untuk mencegah hilangnya kelembaban melalui penguapan.
Selain itu Yareta juga tumbuh sangat lambat dengan penambahan 1,5 cm per tahun. Sehingga jika ada gundukan Yareta yang besar di bebatuan maka bisa jadi berusia ratusan tahun. Bahkan beberapa Yareta diperkirakan sudah berusia 3 ribu tahun.
Karena kering dan padat, maka Yareta juga mudah terbakar sehingga kerap digunakan sebagai bahan bakar. Tak heran kini kelangsungan Yareta terancam karena banyaknya yang memanen.
Lebih lanjut, kini tanaman unik tersebut sudah masuk dalam daftar spesies yang dilindungi karena langka.
Â
Berikut tampilan Yareta si hijau yang berusia 3 ribu tahun:
Foto: Amusingplanet.com