Liputan6.com, Jakarta Festival Sriwijaya yang tahun ini kembali diadakan untuk ke-22 kalinya dan mengambil tempat di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Palembang, ingin mengajak masyarakat luas untuk semakin mengenal lebih jauh Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya itu sendiri.
Hal tersebut dibuktikan langsung lewat ucapan Alex Nurdin, Gubernur Sumatra Selatan yang hadir dan meresmikan Festival Sriwijaya 2014, Senin (16/6/2014). "TPKS ini merupakan cikal bakal Kerajaan Sriwijaya yang merupakan nenek moyang masyarakat Sumsel," kata Alex saat diwawancara langsung oleh tim Liputan6.com
Baca Juga
Festival 76 Indonesia Adalah Kita Tahun 2024 di Jateng dan Jatim Dihadiri hingga 200 Ribu Penonton
Hadir di Pekan Raya, Adventaro Diserbu Pengunjung Berkat Tawarkan Berbagai Keseruan
Seru-seruan Bareng Gen Z di Come See Mie Festival 2024 Bandung, Diajak Main Bersama The Changcuters hingga Jelajah Rasa
Advertisement
Dengan sejumlah even tingkat nasional dan internasional yang pernah digelar, begitupun dengan Festival Sriwijaya ini, Alex mengajak masyarakat Sumsel untuk lebih mengenal Kerajaan Sriwijaya. "Sumsel tidak boleh menjadi provinsi yang biasa-biasa saja. Apalagi sudah banyak kegiatan yang kita gelar di Sumsel," ujarnya.
Â
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Akhmad Najib, turut menegaskan bahwa pelaksanaan Festival Sriwijaya 2014 yang digelar 16 hingga 22 Juni 2014 mendatang ini mengusung program yang dikemas berbeda.
Â
"Dalam kegiatan ini, kami fokus menggelar beberapa kegiatan di antaranya adalah penampilan rangkaian budaya serta drama teaterikal. Festival kuliner, ekspo pariwisata, rally pariwisata, dan lain-lainnya juga ikut memeriahkan acara ini," pungkasnya.
Â
Festival Sriwijaya 2014 yang diadakan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Karanganyar, Palembang, Sumatera Selatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatra Selatan H Alex Nurdin. Acara ini dihadiri oleh tamu pejabat nasional dan daerah. Beberapa di antara yang hadir adalah H. Ishak Mekki (Wakil Gubernur Sumatra Selatan), Drs. Hari Untoro Drajat (Staf Ahli Mentri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif, Kemenparekraf RI), H. Pahri Azhari (Bupati Musi Banyuasin), H. Mukti Sulaiman (Sekda Provinsi Sumatra Selatan), dan lain sebagainya.