Liputan6.com, Beijing Dapat tampil cantik dalam keseharian adalah impian setiap wanita dan agar terlihat cantik, banyak wanita yang melakukan pengorbanan.
Sebagai contoh, di Eropa para wanita bangsawan memakai korset ketat di dalam pakaian sehari-hari mereka untuk menghasilkan pinggang yang kecil dan ramping.
Tak berbeda seperti di Eropa, dahulu di Tiongkok kecantikan dilambangkan dengan kaki kecil sehingga para gadis muda melakukan 'foot binding' atau 'pengikatan kaki', seperti yang dilansir dari Dailymail, Rabu (2/7/2014).
Advertisement
Legenda Kaki Lotus
Sebuah legenda mengatakan bahwa ada seorang selir Pangeran Yao Niang yang berjalan sangat anggun dengan kaki diikat. Inilah yang kemudian menjadi awal mula trend tersebut muncul. Tradisi ini mengatakan bahwa semakin kecil kaki seorang gadis, maka ia akan dipandang semakin cantik.
Biasanya panjang kaki seorang gadis kala itu hanya berkisar antara 10-15 cm saja. Namun kaki yang paling sempurna dan paling cantik adalah kaki yang memiliki panjang hanya 7,5cm saja. Kaki dengan ukuran kecil ini kemudian mendapatkan julukan Sancun Jinlian atau Golden Lotus (teratai emas).
Sementara itu budaya 'foot binding' atau 'pengikatan kaki' menjadi sebuah tradisi China kuno dimana kaki gadis-gadis muda akan diikat dengan kain sepanjang 3 m agar berhenti tumbuh. (Ars)
Advertisement
Kaki Lotus Jadi Standar Kecantikan
Praktik ini diadaptasi dari kondisi kaki para penari istana selama masa 5 Dinasti dan 10 Kerajaan pada abad ke-10 dan ke-11. Budaya ini kemudian diterapkan kembali pada masa Dinasti Song dan menyebar hingga ke semua lapisan masyarakat.
Foot binding menjadi semakin populer diterapkan karena secara tidak langsung menunjukkan status dari wanita yang bersangkutan.
Para gadis dari keluarga kaya yang tidak perlu bekerja sama sekali, tidak memiliki masalah ketika kaki mereka diikat, sebaliknya gadis-gadis miskin yang harus membantu orangtua mereka tidak akan bisa bekerja dengan baik jika kaki mereka diikat. Hal ini membuat pengikatan kaki menjadi salah satu standar kecantikan di budaya China. (Ars)
Proses Pengikatan Kaki
Hari pengikatan kaki tidak sembarang dilakukan, biasanya dilakukan pada 24 Agustus yang bertepanan dengan hari ulang tahun “Dewi Kaki Kecil“ atau pada 19 Februari yang merupakan hari ulang tahun Dewi Kuan Im.
Proses pengikatan kaki sendiri dimulai sejak gadis-gadis ini berusia 4-7 tahun. Kaki mereka akan direndam dalam air hangat atau darah hewan bersama dengan tanaman obat-obatan. Setelah direndam, kuku kaki akan dipotong rapi dan kaki dipijat untuk merilekskan otot-otot kaki.
Selanjutnya, setiap tulang kuku kaki kecuali jempol akan dipatahkan. Kaki lalu dibalut dengan kain tebal dan dibuka setiap beberapa hari sekali. Para gadis muda ini diwajibkan memakai sepatu berukuran 4 inchi (10 cm) untuk mencegah kaki mereka tumbuh terlalu panjang. Kaki yang memiliki panjang 3 inchi dianggap merupakan ukuran paling sempurna dan dijuluki “Kaki Lotus”.
Salah seoang kaisar Manchu, Kangxi, sempat melarang praktik foot binding selama masa pemerintahannya. Namun, banyak keluarga yang secara diam-diam terus menjalankan tradisi ini. Hingga pada awal abad ke-20, tradisi ini baru benar-benar ditinggalkan setelah banyaknya kampanye anti 'foot binding' dilancarkan. (Ars)
Advertisement