Liputan6.com, Jerman Sebuah hotel dengan 10 ribu kamar berdiri megah di sepanjang tepian teluk laut Baltik, di perbatasan antara Sassnitz dan Binz, Jerman. Bangunan hotel tersebut ternyata merupakan hotel terbesar yang pernah dibangun di Jerman.
Seperti yang dilansir dari Amusingplanet, Kamis (24/7/2014), kini hotel megah tersebut hanya berakhir menjadi bangunan tua rusak dan terbengkalai.
Hotel 10 Ribu Kamar
Adalah Prora, sebuah hotel termegah yang dibuat pada saat Hitler berkuasa. Prora memiliki 10.000 kamar tidur yang semuanya menghadap ke laut. Namun, selama 75 tahun sejak hotel ini dibangun tidak ada satu pengunjung yang pernah menginap di sini.
Prora adalah sebuah kompleks bangunan yang sangat luas, dibangun antara tahun 1936 dan 1939 oleh pemerintah Nazi sebagai bagian dari program “Strength Through Joy” atau dalam bahasa Jerman “Kraft durch Freude,” (KdF). Tujuannya adalah untuk memberikan kegiatan rekreasi bagi pekerja Jerman dan menyebarkan propaganda Nazi. Penduduk setempat menyebutnya “Prora Colossus”, karena strukturnya yang monumental.
Prora terletak di sebuah teluk yang luas antara wilayah Sassnitz dan Binz. Kompleks ini terdiri dari delapan bangunan identik yang memanjang lebih dari 4,5 kilometer dan sekitar 150 meter dari pantai.
Pembangunan Prora dimulai dari tahun 1936 dengan memperkerjakan 9.000 pekerja dan dibutuhkan waktu selama tiga tahun untuk menyelesaikannya.
Advertisement
Perang Dunia Kedua
Selain itu, pemerintah Nazi juga memiliki rencana jangka panjang untuk membangun empat resort identik. Semuanya dilengkapi dengan fasilitas bioskop, aula festival, kolam renang dan dermaga di mana kapal pesiar “Strength Through Joy” berlabuh.
Rencana Hitler untuk membangun Prora, sangat ambisius. Dia menginginkan sebuah resor laut raksasa, yang “paling kuat dan besar dari yang pernah ada” dan di dalamnya terdapat 20.000 tempat tidur.
Semua kamar direncanakan menghadap ke laut, sedangkan koridor dan sanitasi terletak di sisi yang menghadap ke darat. Setiap kamar berukuran 5 x 2,5 meter, memiliki dua tempat tidur, lemari dan wastafel. Terdapat kamar mandi dan toilet serta ballroom di setiap lantai. Di tengah, didirikan sebuah bangunan besar yang bisa diubah menjadi sebuah rumah sakit militer jika terjadi perang.
Saat perang dunia kedua meletus, pembangunan gedung ini belum selesai dan prioritas Hitler berubah. Ia mulai mengalihkan pekerja konstruksi untuk membangun pabrik rudal di Peenemünde.
Selama pemboman oleh Sekutu, banyak orang dari Hamburg mengungsi di salah satu blok bangunan ini, dan kemudian pengungsi dari timur Jerman juga ditempatkan di sana.
Pos Militer
Setelah perang berakhir, Prora digunakan sebagai pos militer untuk tentara Jerman Timur. Kemudian, saat Jerman Barat dan Timur bersatu kembali pada tahun 1990, bagian dari bangunan ini digunakan oleh Sekolah Teknik Militer Bundeswehr dan terakhir digunakan sebagai tempat perlindungan bagi pencari suaka dari Balkan.
Saat ini hampir seluruh tempat ini cukup sepi dan tidak dihuni kecuali beberapa blok yang telah dirubah untuk kepentingan yang lain.
Pada tahun 2011, satu blok diubah menjadi youth hostel dengan 400 tempat tidur. Lebih lanjut, ke depan, Prora akan diubah menjadi resor wisata modern dengan 300 tempat tidur yang mencakup lapangan tenis, kolam renang dan pusat perbelanjaan kecil.
Advertisement