Liputan6.com, Jakarta- Marah, sedih, gembira, dan berbagai ekspresi emosi lainnya adalah bagian dari kehidupan manusia. Namun, ekspresinya bisa amat bervariasi. Untuk mengenali ekspresi emosional diri sendiri, ujilah diri Anda dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Kekasih Anda tipikal ‘jam karet’. Malam itu adalah untuk ketiga kalinya Anda menunggu di restoran selama 30 menit terlambat dari jam yang dijanjikan. Reaksi Anda :
a.   Bersikap seolah Anda tidak keberatan menunggu selama setengah jam tersebut. Namun, Anda sedikit mendiamkannya dan bersikap agak kaku.
b.   Memasang tampang cemberut begitu ia datang, dan mengomel panjang lebar setelah ia duduk.
c.   Mengatakan padanya kalau ia seharusnya memberitahu Anda terlebih dahulu bila punya rencana datang terlambat sehingga Anda tidak perlu termangu sendirian di restoran sementara ada urusan pekerjaan lain yang bisa Anda selesaikan.
2. Anda sedang berjalan keluar dari mal sambil menenteng banyak tas belanjaan. Seorang pria menabrak Anda sehingga barang-barang Anda berhamburan ke lantai. Tetapi pria tersebut terus saja berjalan tanpa mempedulikan Anda. Reaksi Anda :
Baca Juga
a.   Menggerutu dan berkata kepada orang disekitar apa yang terjadi dengan pria itu dan apakah ibunya tidak mengajarkannya etika.
b.   Memakinya secara pelan tetapi cukup keras untuk didengar oleh pria tersebut.
c.   Diam saja. Dan -- sambil menahan tangis -- , memungut barang-barang Anda dan melanjutkan perjalanan.
3. Anda mendapat kenaikan jabatan di kantor. Ketika Anda mengabarkan hal ini kepada ibu Anda, sayangnya, komentar ibu Anda malah membandingkan Anda dengan adik Anda yang baru saja melahirkan bayi perempuan. Sedangkan hingga kini Anda belum kunjung juga menikah. Reaksi Anda :
Advertisement
a.   Mengatakan kepada sang ibu bahwa Anda sudah bosan dibanding-bandingkan dengan sang adik dan menutup pembicaraan dengan nada yang dingin.
b.   Diam saja. Tetapi ketika bertemu di lain kesempatan, Anda mengambil jarak dengan sang ibu.
c.   Meladeni ibu bicara dengan baik-baik dan berkata bahwa Anda akan mengirim hadiah atas kelahiran keponakan Anda itu.
4. Di akhir pekan, Anda dan kekasih hendak pergi menikmati konser musik dari artis favorit Anda berdua. Bahkan, jauh-jauh hari Anda sudah memesan tiket pertunjukan tersebut. Ketika Anda hendak berangkat, sang ibu menelepon dan mengundang makan malam bersama anggota keluarga lainnya yang sudah jarang bertemu. Ibu sangat mengharapkan kehadiran Anda. Di sisi lain, Anda juga sangat ingin menonton konser tersebut, apalagi tiket sudah dipesan. Reaksi Anda:
a.   Memutuskan menghadiri acara makan malam tersebut. Ibu Anda lebih membutuhkan Anda sekalipun Anda menyesali tidak bisa menonton konser tersebut.
b.   Mengatakan padanya bahwa Anda sudah lama ingin menonton konser tersebut. Dan Anda sudah memesan tiket jauh-jauh hari sebelum pertunjukan.
c.   Memberikan pengertian padanya bahwa sesungguhnya Anda sangat ingin berkumpul dan bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Anda akan datang sehabis acara konser karena Anda sudah terlanjur memesan tiket.
5. Seorang teman Anda meminjam gaun sutera oleh-oleh sang kekasih dari luar negeri. Namun sewaktu dikembalikan, ternyata gaun itu terkena sedikit noda. Reaksi anda :
a.   Diam saja, tetapi berencana untuk meminjam barangnya juga lalu pura-pura lupa mengembalikan dan menaruhnya di sembarang tempat.
b.   Melotot marah kepadanya, meskipun Anda tidak berkata apa-apa. Namun sewaktu ia bertanya, Anda menjawabnya dengan nada yang kaku dan jengkel.
c.   Memintanya men-dry clean gaun tersebut.
6. Dalam suatu rapat, pimpinan Anda tiba-tiba membanting laporan yang Anda buat setelah membacanya sejenak. Tanpa berkata apa-apa, ia membahas laporan lainnya dan tidak mengindahkan berkas laporan Anda. Reaksi Anda :
a.   Tidak bereaksi apa-apa, tetapi terus berpikir mencari apa yang salah dalam laporan tersebut. Selama ini pimpinan Anda tidak memberitahu apa-apa dan Anda sudah bekerja keras untuk menyelesaikan laporan tersebut. Â
b.   Tanpa basa-basi, menanyakan langsung --di ruang rapat-- apa yang salah dalam laporan tersebut.
c.   Mendekati sang pimpinan seusai rapat dan mengatakan kepadanya bahwa Anda sangat menghargai kritikannya, terlebih jika kritikannya itu disampaikan jauh sebelum rapat dimulai.
7. Seorang penata rambut memotong rambut Anda begitu pendek. Padahal, Anda sudah memberi instruksi dengan jelas bahwa Anda hanya ingin hanya merapikannya dan memotong ujung rambut yang bercabang. Reaksi Anda:
a.   Diam saja. Namun, sepanjang perjalanan pulang Anda terus merasa menyesal datang ke salon itu.
b.   Mengeluh panjang-pendek dan dan tidak memberikan tip bagi penata rambut tersebut.
c.   Menyatakan secara terus terang mengenai kekecewaan Anda.
8. Seorang teman mendadak membatalkan janji pergi di akhir pekan. Ini adalah kebiasaan buruknya sebab sudah beberapa kali ia melakukan hal yang sama. Reaksi Anda :
a.   Sama sekali tidak mau menerima teleponnya lagi. Dia tidak menyadari kesalahannya dan hal ini membuat Anda semakin jengkel.
b.   Menegur, dan berkata tajam kepadanya mengenai kebiasan buruknya itu.
c.   Berkata padanya bahwa hal itu tidak menjadi masalah, tetapi juga mengingatkannya bahwa ia juga harus tahu bahwa sebuah janji haruslah ditepati.
Lihat nilai Anda di halaman berikut.
Jika jawaban Anda lebih banyak A
Jika jawaban Anda lebih banyak A
Diam-diam Menghanyutkan
Anda tipikal yang cenderung memendam kemarahan. Namun, Anda juga memendam kekesalan yang panjang atas konflik yang terjadi. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan marah yang Anda rasakan dengan lebih tegas. Katakan bahwa pada saat itu Anda sedang marah atau kesal dan apa yang menyebabkannya.
Tunjukkan bahasa tubuh yang mendukung untuk mengekspresikan kekesalan Anda. Setelah perasaan itu keluar, Anda akan merasa lega. Tentu saja, jangan membiarkan rasa marah itu terus berlanjut dan berlarut-larut.
Advertisement
Jika jawaban Anda lebih banyak B
Jika jawaban Anda lebih banyak B :
Meledak-ledak
Anda seringkali membiarkan kemarahan Anda keluar secara tidak efektif. Orang lain yang tidak ada sangkut pautnya bisa menjadi sasaran kemarahan Anda juga. Kemarahan Anda tidak mampu menyelesaikan masalah dan bahkan mungkin malah menambah masalah.
Cobalah untuk berpikir lebih tenang dan belajar untuk menempatkan konflik dengan kepala dingin. Sebaiknya, apabila Anda mulai merasa ingin marah, cobalah untuk meniggalkan tempat atau situasi konflik itu. Atau, katakan – dengan nada sedikit menyindir – bahwa Anda kok merasa kepala Anda agak panas dan merasa sedikit kesal terhadap sesutu hal di tempat tersebut. Â
Jika jawaban Anda lebih banyak C
Jika jawaban anda lebih banyak C :
Si Kepala Dingin
Selamat ! Anda mengetahui bagaimana cara mengontrol kemarahan Anda. Anda menyadari bahwa ketika Anda mulai measa ingin marah, itu berarti Anda harus lebih memperhatikan emosi Anda.
Tariklah nafas dalam-dalam, tahan, lalu hembuskan secara perlahan-lahan. Anda menyadari bahwa apabila dikontrol, rasa marah dapat menjadi sesuatu yang positif dalam hidup. Sesekali, Anda juga perlu marah, lho untuk menunjukkan bahwa Anda juga tegas dan tidak lemah.
Advertisement