Liputan6.com, London Mungkin pernah terlintas di benak Anda tentang bagaimana rasanya menjadi seorang ratu, bagaimana masa kecilnya, atau siapa saja teman bermainnya. Sebuah pameran di Inggris yang berjudul `Royal Childhood` diadakan di Buckingham palace. Salah satu barang yang dipamerkan di acara tersebut adalah novel karangan Ratu Elizabeth yang belum diselesaikannya.
Novel yang dibuat ketika sang ratu berusia 8 tahun (saat itu masih berstatus Putri) tersebut berjudul `The Happy Farm` dan novel tersebut didedikasikan untuk temannya yang bernama Sonia. Berbeda dari teman Ratu Elizabeth lain, Sonia tak berasal dari keluarga bangsawan. Meski demikian, seperti dilansir dari The Daily Mail, Minggu (27/7/2014), Sonia adalah teman yang dipilih oleh Ratu Elizabeth sendiri.
Baca Juga
Pertemanan ini bermula pada tahun 1930 ketika Ratu Elizabeth masih berusia 4 tahun di mana Ratu Elizabeth mengajak Sonia untuk bermain di belakang rumahnya di London. Bagaimana Sonia bisa ada di rumah Ratu Elizabeth saat itu? Adalah ayah Sonia yang dipanggil oleh keluarga Ratu Elizabeth untuk datang ke sana.
Advertisement
Harold Graham Hodgson, ayah Sonia, adalah seorang dokter ternama yang menguasai penggunaan X-ray dalam mendiagnosis. Harold dipanggil oleh keluarga Ratu Elizabeth untuk mendiagnosis kakeknya, Raja George V yang sakit parah karena infeksi bakteri Streptococcus di dada.
Saat itu adalah pertama kalinya X-rays digunakan untuk pasien yang berada di luar rumah sakit. Setelah Raja George V sembuh, Harold mendapat penghargaan. Dua tahun kemudian Ratu Elizabeth bertemu kembali dengan Sonia. Saat itu Sonia diajak bermain Kriket Prancis. Sejak saat itu, Ratu Elizabeth dan Sonia bermain hampir setiap hari hingga Ratu Elizabeth pindah ke Buckingham Palace 7 tahun kemudian.
Ratu Elizabteh Kecil di Mata Sonia......
Ratu Elizabeth Kecil di Mata Sonia
Ratu Elizabteh Kecil di Mata Sonia
Sonia mengatakan bahwa Ratu Elizabeth pada masa kecil adalah anak yang berpikiran dalam, sensitif, dan bersikap baik. Saat itu Sonia melihat bahwa Ratu Elizabeth belum sadar siapa dirinya dan tak peduli dengan staf-staf yang menjaganya.
Saat itu pun Sonia tak mengetahui siapa Ratu Elizabeth sebenarnya. Sonia ingat bahwa neneknya mengatakan bahwa adalah hal yang tak pantas untuk bersembunyi dengan ayah Ratu Elizabeth di semak-semak saat mereka bermain petak umpet. “Saya kira saya yang lebih sering menentukan permainan apa yang akan kami mainkan,” kenang Sonia.
Ketika tahun 1936 ayah Ratu Elizabeth diangkat menjadi raja, Sonia merasa segalanya menjadi lebih formal. Ia kemudian memanggil temannya itu dengan sebutan Putri yang diikuti dengan tanda penghormatan. Ia pun melihat bahwa sikap Ratu Elizabeth jadi lebih serius.
Ratu Elizabeth beserta keluarga saat itu pindah ke Buckingham Palace. Mainan kuda favoritnya yang bernama Ben dititipkan pada Sonia karena ia tak mau mainan tersebut diangkut bersama dengan barang-barang lainnya. Beberapa minggu kemudian, Ratu Elizabeth mengundang Sonia untuk membawa Ben kembali ke pangkuannya.
Pertemanan Berlanjut......
Advertisement
Pertemanan Berlanjut
Pertemanan Berlanjut
Pada masa perang, Sonia dan Ratu Elizabeth tak bertemu untuk waktu yang lama. Mereka bertemu kembali pada acara ulang tahun Sonia ke-21. Saat itu Ratu Elizabeth membawa tunangannya, Pangeran Philip.
“Ia sangat tampan dan saya melihat bahwa Ratu sangat menyukainya,” kenang Sonia. Sambungnya, “Saya hadir saat Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip menikah. Saya mendapat tempat duduk di bagian depan dan melihat Ratu Elizabeth tampak sangat bahagia”.
Kedua sahabat ini kemudian tetap saling bertemu di rumah Sonia untuk minum teh atau makan malam bahkan hingga setelah pelantikan Ratu Elizabeth pada tahun 1952. Tahun 1953, Sonia menikah dengan Anthony Berry yang merupakan direktur perusahaan wine eksklusif di London. Perusahaan Berry, yakni Berry Bros & Rudd, telah menyuplai wine pada keluarga kerajaan Inggris sejak masa Raja George III.
Atas izin Ratu Elizabeth, pernikahan Sonia dan Berry berlangsung di St James Palace. Sonia memiliki 2 anak, yakni Victoria dan Simon. Simon kini merupakan direktur perusahaan wine milik ayahnya. Pada tahun 2007, Simon dipercaya pihak kerajaan untuk memilih wine dan minuman lain di Buckingham Palace dan kediaman resmi lainnya.
Sonia beberapa kali diundang ke pesta-pesta kerajaan. Keduanya juga saling berkirim surat dan kartu. Pada tahun 2006, Sonia mengirim kartu ucapan selamat ulang tahun bagi Ratu Elizabeth yang saat itu berusia 80 tahun. Bersama dengan kartu itu terdapat scarf sutra sebagai kado.
Sonia meninggal di usianya yang ke-86 pada tahun 2012, 2 tahun setelah suaminya meninggal.