Sukses

Berburu Cantiknya Tenun Sasak di Lombok

Keindahan tradisi dan budaya khas Lombok sudah mendunia, termasuk kain tenunnya. Apa yang membuat kain tenun Lombok ini istimewa?

Liputan6.com, Jakarta Tak lengkap rasanya jika kita melancong ke Lombok, Nusa Tenggara Barat hanya untuk menyaksikan keindahan bentang alamnya saja, apalagi akses dan penginapan di Lombok kini lebih mudah diperoleh. Keindahan tradisi dan budaya khas Lombok yang sudah mendunia juga menarik lho untuk kita telusuri.

Selama ini orang mengenal kain tenun atau songket biasanya berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Sumatera. Padahal, Lombok juga memiliki kain tenun sendiri yaitu tenun khas suku Sasak. Kain yang ditenun secara manual ini memiliki beragam motif dengan harga mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah sesuai dengan tingkat kehalusan kain yang berbeda-beda.

Kain tenun Sasak ini dapat digunakan atau diolah kembali menjadi sebuah produk baru, contohnya sehelai kain tenun Sasak dapat dijadikan produk baru seperti pakaian, taplak meja, tas atau aksesoris penghias ruangan. Jadi, secara tidak langsung kerajinan kain tenun Sasak telah membantu menggeliatkan bisnis UKM dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.

Nah, bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang geliat kerajinan kain tenun tradisional Lombok, maka dapat mengunjungi salah satu tempat di bawah ini:

Desa Sade

Desa wisata yang terletak di Rambitan, Lombok Tengah ini berjarak 5 km dari Bandara Internasional Lombok (LOP). Pintu Gerbang Sade berada persis di tepi jalan utama menuju Pantai Kuta. Tempat ini masih sangat menjunjung dan melestarikan kebudayaan tradisional; hal ini terlihat dari bentuk rumah yang masih dipertahankan dalam bentuk aslinya. Layaknya sebuah desa wisata, Sade telah dilengkapi dengan area parkir dan pemandu berpengalaman.

Dusun Sade menjadi salah satu tujuan utama wisatawan yang berburu kain tenun sasak. Di sini, menenun adalah mata pencaharian utama kaum perempuan Kampung Sade. Satu kain tenun seukuran taplak meja dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu, sementara kain tenun ukuran besar penyelesaiannya membutuhkan waktu hingga satu bulan. Proses menenun kain Sasak dapat disaksikan langsung di Dusun Sade sehingga kita akan mengetahui bagaimana sulitnya proses penenunan hingga akhirnya bahan kain tersebut bisa menjadi sehelai kain.

Desa Sukarara

Ada satu lagi desa wisata penghasil tenun Sasak yang terkenal di daerah Lombok Tengah. Dusun Sukarara terletak di kecamatan Jonggot dengan jarak tempuh sekitar 15 menit berkendara dari kota Mataram. Sama seperti di Kampung Sade, sebagian besar kaum perempuan Sukarara mengisi kesehariannya dengan menenun.

Perpaduan warna tanah dengan pola asli khas Lombok membuat kain tenun dari desa ini terkenal dengan coraknya yang berwarna cerah. Selain bisa melihat langsung proses pembuatannya, wisatawan yang datang juga bisa belajar mulai dari proses menenun, pencelupan warna, pemintalan benang, hingga cara menggunakan alat tenun tradisional.

Untuk pembuatan pola tenun dasar biasanya diserahkan kepada penenun tua ketika polanya sudah terbentuk, proses pembuatan dilanjutkan oleh penenun yang lain. Rasanya sayang jika berkunjung ke Lombok tapi tidak membawa buah tangan kain tenun asli Desa Sukarara.

Cilinaya Shopping Centre

Ingin membawa oleh-oleh atau cinderamata kain tenun tapi tidak memiliki banyak waktu untuk pergi ke dua desa di atas? Jangan khawatir, karena di Cilinaya Shopping Centre wisatawan juga dapat memperoleh kain tenun Sasak yang bervariasi, baik dari segi motif maupun kualitasnya.

Cilinaya merupakan pusat belanja yang menawarkan berbagai kerajinan khas Lombok dengan harga yang terjangkau. Contohnya kain tenun dengan benang katun biasanya dipatok seharga Rp 150.000 - Rp 300.000, sementara kain benang emas harganya bisa lebih dari Rp 700.000.

Jangan bingung jika ingin berwisata ke Lombok tetapi tak punya banyak waktu. Saat ini sudah cukup banyak maskapai penerbangan yang menawarkan rute langsung penerbangan Jakarta – Lombok, salah satunya adalah penerbangan Lion Air yang terbang hingga empat kali sehari. Jadwal penerbangan yang fleksibel membuat wisatawan lebih mudah memilih kapan ingin berangkat atau pulang.

Tiket perjalanan PP (pulang-pergi) Jakarta - Lombok pada bulan Agustus 2014 berharga sekitar Rp 1.600.000. Sementara, tiket perjalanan dengan maskapai Garuda Indonesia dapat diperoleh dengan harga Rp 1.200.000 - Rp 2.100.000 sekali jalan.

Memesan kamar hotel di Lombok, bahkan dalam high season, cukup mudah karena pesatnya kemajuan industri perhotelan di Lombok. Seiring meningkatnya standar hotel, wisatawan dapat memilih hotel termurah di Lombok dengan kualitas yang memuaskan.

Jadi, kapan berburu tenun Sasak ke Lombok?

(Adv)