Liputan6.com, Jakarta Di kesehariannya, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf berkutat dengan masalah transaksi keuangan. Lembaganya juga harus memantau terus gerakan transaksi keuangan yang mencurigakan.
Tapi seperti apa keseharian jika sedang tak berkutat di pekerjaan dan seperti apa perjalanannya menjadi Ketua PPATK, berikut wawancara liputan6.com:
Â
Advertisement
Bapak Muhammad Yusuf apa kabar?
Alhamdulillah sehat sekali.
Â
Apa saja yang menjadi kegiatan sehari-hari bapak?
Sama seperti biasanya, hanya berkisar pada membaca. Karena saya merupakan pecinta buku yang dapat memancing inspirasi seperti tokoh-tokoh, lalu buku-buku yang mampu membuat kita dapat bergerak dan buku-buku yang mampu membuat kita menjadi bersemangat menuju masa depan. Selain membaca, saya juga menyukai olahraga seperti bersepedah di komplek.
Â
Bolehkah diceritakan perjalanan hidup bapak sehingga kini menjadi kepala PPATK?
Berasal dari Sumatera Selatan, saya banyak menghabiskan waktu hingga kuliah di Universitas Indonesia. Setelah di UI, saya hijrah ke Ujung Pandang untuk bekerja. Disanalah saya baru menyadari bahwa gaji seorang PNS sangat kecil hingga membuat saya ingin berhenti setelah tiga bulan bekerja.
Namun karena ayah saya tidak menyetujui, akhirnya saya meneruskan pekerjaan sesuai dengan amanat ayah. Sampai saya memiliki keluarga, orangtua tidak menyadari bahwa gaji saya kecil. Untuk menutupi gaji kecil, akhirnya saya berusaha mencari celah rezeki dengan membantu jaksa mulai dari membuat surat dakwaan, tuntutan, dan masih banyak lagi. Selain itu saya juga mengajar di kejaksaan dan kepolisian untuk menutupi kekurangan uang.
Â
Pernah ada yang ingin menyuap bapak?
Tentu saja pernah, hingga saat ini bahkan ada. Namun saya menjelaskan bahwa saya hanya ingin menerima uang yang halal. Dengan meluncurkan dua buah buku mengenai korupsi maka memudahkan saya untuk mengajari junior saya untuk menjauhkan diri dari korupsi. Orang-orang yang menyuap juga bahkan pernah mendatangi keluarga dan sekretaris saya untuk memberikan saya uang. Namun dengan tegas saya menolaknya karena akan merugikan saja.
Â
Nampak segar, selain olahraga apa yang bapak lakukan?
Saya sering menjalankan sholat malam, kemudian saya juga menjaga makanan yang masuk ke tubuh saya, dan selalu minum air putih setiap hari.
Â
Apa yang menjadi makanan kesukaan Pak Yusuf?
Tidak ada karena menurut saya hanya ada dua jenis yaitu makanan yang enak dan tidak enak. Yang terpenting menjauhi tiga aspek penyedap, pengawet dan pewarna serta halal pasti akan saya sukai.
Â
Ada film favorit pak?
Saya suka dengan film berbau detektif, aksi dan yang menyangkut dengan historikal.
Â
Selain film, bagaimana dengan musik?
Saya menyukai musik-musik dari Ebiet G. Ade, Maher Zein, Ungu, Opick dan Scorpions. Saya senang dengan musik yang berangkat dari suara hati.
Â
Selama menjadi kepala PPATK, pernahkah bapak menemui ancaman?
Ancaman yang pernah saya temui seperti melalui pesan singkat di handphone namun saya menanggapinya dengan santai. Bagi saya, selama kita ada di jalan yang benar pasti Allah SWT akan membantu.
Â
Pesan untuk anak muda yang ingin seperti bapak?
Setiap orang memiliki potensi dalam dirinya. Jika Anda berusaha dan berdoa kepada Tuhan maka segala sesuatu akan dimudahkan. (Cyn/Igw)