Liputan6.com, Anyer- Ribuan seniman debus dari berbagai daerah di Provinsi Banten memecahkan rekor Musium Rekor Indonesia (Muri) di Pantai Bojong, Anyer, Kabupaten Serang.
"Debus yang di canangkan sebagai warisan budaya tak benda. Acara ini sebagai apresiasi penjagaan budaya Banten," kata Rano Karno, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten kepada awak media di tempat pelaksanaan Festival Debus (23/08).
Dalam acara ini, hadir juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwanda dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Brigjen Pol M.Zulkarnaen. Wamen sendiri diberikan baju Kamsi, jubah kebesaran Pendekar Banten dan golok Ciomas, yang merupakan golok tradisional Banten yang hingga kini masih terjaga keberadaannya.
"Pemilihan disini, karena ini merupakan tempat bersejarah. Jalan ini (Anyer Panarukan) di bangun jaman Deandles yang berkuasa di tahun 1762-1818. Akibat pembangunan jalan ini menelan korban jiwa sebanyak 12 ribu orang lebih," lanjut Rano Karno menjelaskan.
Jalan Deandles merupakan jalan pertama terpanjang di Pulau Jawa yang di bangun secara massal dengan panjang jalan 1.000 kilometer. "Selain menikmati indahnya pantai, juga untuk menghormati para pejuang pembangunan jalan bersejarah ini," terangnya.
Rekor Muri diberikan atas pemecahan rekor pemain debus terbayak se Indonesia. Rencananya, rekor ini pun akan di masukkan kedalam rekor Guinnes Book of Recor. Penghargaan ini diberikan kepada Wamenparekraf sebagai pemrakarsa, panitia acara diberikan kepada Plt Gubernur Banten, kepada pelaksana pendukung PHRI (perhimpunan hotel dan pariwisata Indonesia) Banten, dan Kapolda Banten sebagai pelaksana.
"Debus adalah cara syiah dan penegakan agama Islam. Debus cuma ada di Banten. Masyarakat Banten adalah masyarakat yang religius dan bertoleransi tinggi," kata Sapta Nirwanda, Wakil Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) di tempat yang sama.
Baca Juga
Lebih lanjut, Provinsi Banten memiliki garis pantai sepanjang 500km lebih dengan ciri khas dan keindahannya masing, seperti Pantai Karang Bolong, Tanjung Lesung, Carita, dan Sawarna. Rano Karno berharap dengan di adakannya festival debus ini dapat menarik wisatawan nasional dan internasional. Hal ini pun di amini oleh Wamenparekraf. "Pariwisata itu mampu menciptakan nilai tambah,sehingga mampu menaikkan taraf ekonomi masyarakat," tutup Wamen.
Advertisement
Â