Sukses

6 Khasiat Pete Untuk Wanita

Meski mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika dimakan, namun pete juga berkhasiat bagi sejumlah masalah yang sering dialami oleh wanita.

Liputan6.com, Jakarta- Petai atau Pete dikenal sebagai jenis tanaman yang membuat bau mulut dan bau kentut sangat tidak sedap. Petai mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Bahkan, dibandingkan apel, petai memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, serta dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.

Nah, meski mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika dimakan, namun pete ternyata juga berkhasiat bagi sejumlah masalah yang sering dialami oleh kaum wanita. Apa sajakah itu? Berikut rangkuman tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

2 dari 7 halaman

PMS (Pre-Menstrual Syndrome)

PMS (Pre-Menstrual Syndrome)

Vitamin B6 yang dikandungnya mengatur kadar gula darah, dan membantu menstabilkan hormon.

3 dari 7 halaman

Anemia

Anemia

Karena kandungan zat besi yang tinggi, petai dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.

4 dari 7 halaman

Sembelit

Sembelit

Karena kandungan serat yang tinggi, maka petai mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan dan membantu mengatasi permasalahan ini.

5 dari 7 halaman

Obat Mabuk

Obat Mabuk

Apabila Anda ingin mengatasi mabuk berat setelah dugem semalaman, cobalah milkshake petai yang dimaniskan dengan madu. Petai akan membantu menenangkan perut, madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.

6 dari 7 halaman

Mual di pagi hari

Mual di pagi hari

Petai memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada Anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan petai untuk mengurangi sakitnya. Selain itu, makan petai di antara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.

7 dari 7 halaman

Obesitas

Obesitas

Penelitian di Institute of Psychology Austria terhadap 5 ribu pasien obesitas menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan mereka sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Cobalah makanan tinggi karbohidrat misalnya petai sebagai camilan setiap dua jam untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.