Liputan6.com, Anyer Jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah Pantai Anyer, khususnya pantai Karang Bolong semakin menyusut semenjak ramai dibicarakan di media sosial terkait mahalnya harga makanan yang diterapkan oleh pedagang.
Â
"Karena untuk Anyer, sekarang ini kan wisatawan turun, kalau ceritanya seperti ini akan semakin turun," kata Ratu Tatu Chasanah, wakil Bupati Serang saat menghadiri acara Hari Koperasi (Harkop) di pantai Anyer, Kabupaten Serang (09/09).
Advertisement
Â
Dirinya berjanji akan meninjau ke pantai Karang Bolong guna mengetahui penyebab mahalnya harga di tempat wisata tersebut.
Â
"Jadi tidak bisa bersaing dengan Bali. Karena kita akan bersaing untuk daerah-daerah lain," terangnya.
Â
Ratu Tatu mengaku sudah mengetahui mahalnya harga di Karang Bolong dari media sosial seperti Facebook, Kaskus, dan Twiter.
Â
Dirinya pun menceritakan bahwa ada temannya yang protes terhadap dirinya terkait mahalnya harga makanan di Karang Bolong.
Â
"Karena ini kan nantinya jadi negatif marketing ya. Nanti akan saya tanyakan langsung ke pedagang, kenapa bisa kayak gitu. Saya dikasih itu copy nya, harga nya fantastis bener," jelasnya.
Â
Ratu Tatu sebagai pemimpin di wilayah Kabupaten Serang berjanji akan melakukan pembinaan terhadap para pedagang di wilayah Karang Bolong guna menghindari mahalnya harga yang lebih jauh lagi.
Â
"Kalau di kelola oleh Dinas perindustrian, perdagangan, dan koperasi (Disperindagkop) itu tidak mungkin, tapi kami mempunyai tugas untuk pembinaan. Akan kita diskusikan apa permasalahannya," tegasnya.